Berjalan Kaki Sepanjang Hidup
Mereka pantang naik kendaraan bermotor. Ke mana pun pergi, alat transportasinya kaki-kaki mereka sendiri.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM -- Salah satu petuah adat Suku Baduy berbunyi: ‘Panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung’. Maka, lambatnya berjalan kaki, bagi mereka tak boleh dipercepat dengan naik kendaraan bermotor.
Begitulah Suku Baduy, yang sangat memegang teguh aturan adat. Mereka dikenal sebagai masyarakat yang mengisolasi diri dari modernisasi dan anti teknologi.
Mereka pantang naik kendaraan bermotor. Ke mana pun pergi, alat transportasinya kaki-kaki mereka sendiri.
Berjalan kaki sepanjang hidup, tanpa alas kaki. Dalam kurun setahun, orang Baduy bisa berjalan kaki mencapai ribuan kilometer.
Meski menolak modernisasi, warga Baduy tidak menutup diri dari pergaulan dengan masyarakat luas. Setelah bulan Kawalu, sejumlah warga Baduy biasa keluar dari kampung mereka.
Seperti yang dilakukan 4 warga Baduy, Kang Herman, Naldi, Idong dan Juli. Mereka berjalan kaki menggembara dari kampung Baduy menembus belantara Kota Jakarta.
Artis asal Bali, Belda Brig Sando, mencoba mengikuti perjalanan 4 warga Baduy ini. Selama perjalanan tentu saja banyak ditemui kisah suka duka, nilai-nilai kearifan lokal maupun kejutan-kejutan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Simak liputannya dalam video Kompas TV di atas. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.