Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Ini Bingung Tak Punya Uang untuk Bayar Pinjaman

sekarang Abd Rahman kebingungan dan sedih bagaimana cara mengembalikan uang anaknya dan uang familinya itu.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Korban Ini Bingung Tak Punya Uang untuk Bayar Pinjaman
surya/muchsin
Abd Rahman dan anaknya, Beni Rahman Hidayat, sedih setelah sadar dirinya tertipu. 

TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Abd Rahman (55), warga Jl Nogroho Gang Melati I, Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Madura, yang menjadi korban penipuan via ponsel sebesar Rp 21 juta, dengan modus pelaku mengabarkan anaknya Beni Rahman Hidayat (18) lulus pendidikan Calon Tantama TNI AL (bukan TNI AD, seperti yang ditulis sebelumnya), hingga kini mengaku tidak tenang.

Sebab uang sebesar Rp 21 juta yang ditransfer ke pelaku dengan rekening BRI nomor 058801012141501 atas nama Hendri Iwan, sebagian milik anaknya Nur Hesti Wulandari dan sebagian lagi meminjam kepada familinya.

Sehingga sekarang Abd Rahman kebingungan dan sedih bagaimana cara mengembalikan uang anaknya dan uang familinya itu.

Sebab dirinya sehari-hari melayani jasa service sepeda motor di rumahnya dan istrinya penjual kopi di pinggir jalan, tidak mungkin mampu untuk mengembalikan uang sebesar itu.

“Penghasilan saya tiap hari dari menyervis sepeda motor tidak tentu. Kadang sehari dapat Rp 60.000, kadang Rp 30.000 atau sama sekali tidak ada,” kata Abdu Rahman, yang ditemui di rumahnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Jumat (20/1/2016) malam.

Ditemanti Beni Rahman Hidayat, dengan kalimat terpotong-potong Abd Rahman mengungkapkan, sebenarnya dirinya dan keluarganya sudah sering mendapat telepon dan BBM dari orang tidak kenal yang mengatakan dapat hadiah. Namun ia dan keluarganya ,mengerti semua itu bentuk penipuan.

Yang membuat dirinya yakin dan tidak curiga kalau dirinya akan jadi korban penipuan, karena saat itu ia didatangi Mohammad Alimullah, salah seorang staf Kelurahan Lawangan Daya, memberi kabar kepadanya jika anaknya yang sudah tidak lulus dipsikotes tahap II, Senin (16/1/2017) lalu, dipanggil lagi dan dinyatakan lulus.

Berita Rekomendasi

Apalagi saat itu staf kelurahan memegang ponsel dan menelepon seseorang kemudian ponselnya diberikan kepadanya agar berbicara sendiri.

Si penelepon itu mengaku Kapten Sutarman dari Lamtamal II Surabaya, mengabari anaknya dinyatakan lulus, dengan membayar uang untuk tujuh penguji masing-masing sebesar Rp 3 juta.

Bahkan, untuk pelantikannya sudah ditentukan hari dan tanggalnya, yakni Jumat (20/1/2017), pukul 14.00 di Lantamal II, Surabaya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas