Tuntut Keadilan dari Presiden, Ratusan Buruh Ini Berjalan Kaki dari Medan Menuju Istana Negara
Buruh berjalan kaki dengan diiringi sebuah mobil pick-up kecil. Mobil tersebut mengangkut alat pengeras suara, tas, serta barang-barang milik buruh.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Wartawan Tribun Medan, Nikson Sihombing
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) melakukan aksi longmarch dengan berjalan kaki dari Medan, Sumatera Utara menuju Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/1/2017).
Aksi tersebut merupakan bagian dari aksi buruh untuk menuntut keadilan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Buruh berjalan kaki dengan diiringi sebuah mobil pick-up kecil.
Mobil tersebut mengangkut alat pengeras suara, tas, serta barang-barang milik buruh.
Sembari berjalan, koordinator aksi meneriakkan yel-yel tentang buruh.
"Kami akan berangkat ke Istana Negara untuk menjumpai Presiden. Kita akan sampaikan aspirasi kita bahwa kami juga berstatus pegawai tetap. Hidup buruh, hidup buruh, hidup buruh," ujar koordinator aksi, Arsula Gultom melalui pengeras suara.
Sebelum berangkat, Arsula menjelaskan, bahwa mereka adalah buruh dari PT Pelindo I.
Lalu mereka (semua buruh) akan dipindahkan ke perusahaan lain tanpa mendapat uang pesangon dan harus memulai jenjang karir dari nol.
"Kami berkali-kali melakukan aksi. Tapi tanggapan dari pemerintah tidak ada, dari PT Pelindo juga tidak ada," katanya sesaat sebelum melakukan aksi longmarch.
Lalu karena tidak ada tanggapan sama sekali dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maka dari itu SBSI akan langsung menjumpai pemerintah pusat di Istana Negara.
"Kami diberangkatkan langsung oleh ketua SBSI Sumut. Juga diberangkatkan oleh keluarga dan istri kami masing-masing. Mungkin kami akan sampai sebulan dalam perjalan hingga ke Istana Negara untuk menemui Bapak Joko Widodo," tuturnya.
Simak aksi mereka dalam tayangan video di atas. (*)