Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kuna Dikenal Kerap Servis Senjata Api Personel Polda Sumut

Pengusaha airsoft gun yang tewas ditembak pembunuh bayaran kerap memperbaiki senjata api anggota Polda Sumut yang rusak.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Kuna Dikenal Kerap Servis Senjata Api Personel Polda Sumut
Dokumentasi Tribun Medan
CCTV penembakan Indra Gunawan alias Kuna, pengusaha airsoft gun yang tewas ditembak pembunuh bayaran di depan tokonya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Medan Barat, Rabu (18/1/2017). DOKUMENTASI TRIBUN MEDAN 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Azis Hasibuan 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Indra Gunawan alias Kuna menjalin hubungan baik dengan personel Polda Sumatera Utara. Ia tewas tertembak di depan tokonya, Rabu (18/1/2017).

Kasubbid Penerangan Masyarakat Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, menceritakan bagaimana kedekatan anggota dengan Kuna selama ini karena kemampuannya memperbaiki senjata.

"Kenal baiklah sama almarhum, karena pandai menservis senjata anggota yang rusak," ucap Nainggolan belum lama ini.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut membantu Polrestabes Medan menciduk delapan pelaku pembunuhan Kuna, satu di antaranya otak intelektualnya.

Selama hidupnya Kuna dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah. 

Baca: Komplotan Pembunuh Pengusaha Airsoft Gun 8 Orang, Semuanya Tertangkap

Baca: Lakon Para Pembunuh Bayaran Pengusaha Airsoft Gun Kota Medan

Baca: Pelaku Cuek Tembak Pengusaha Airsoft Gun di Tengah Keramaian

Baca: Dugaan Keluarga di Balik Kematian Pengusaha Airsoft Gun

Baca: Pembunuh Bayaran Pengusaha Airsoft Gun Dijanjikan Rp 2,5 Miliar

Ia tewas di depan tokonya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat. Selama ini Kuna terlibat aktif di berbagai kegiatan organisasi Hindu.

BERITA REKOMENDASI

"Dia ini orangnya baik. Kalau ketemu selalu ramah. Selalu tegur orang kalau dia kenal," kata Radha Krishna, paman korban di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan, Rabu (18/1/2017).

Sejauh ia mengenal keponakannya itu tak memiliki persoalan dengan orang lain karena lebih banyak menghabiskan hidupnya terlibat kegiatan keagamaan.

"Yang kami tahu Kuna ini sering membantu orang. Enggak pernahlah cari masalah dengan orang lain," Radha menambahkan.

Anak kandung korban bernama Krishna (14) heran kenapa ayahnya dibunuh. Selama ini Kuna hanya menjaga toko senapa angin.

"Enggak pernah melihat bapak ada musuh. Yang saya tahu bapak pagi pergi ke toko, nanti sore pulang," ungkap Krishna.


Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas