Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Postingan yang 'Hilang', Ini Pengakuan Mengejutkan Rekan Korban Tewas Diksar Mapala UII

'Dia adalah korban mereka yang beridealisme rendahan, yang otaknya terisi ruang kosong, yang hatinya lebih keras daripada karang.'

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Banyak Postingan yang 'Hilang', Ini Pengakuan Mengejutkan Rekan Korban Tewas Diksar Mapala UII
Istimewa
Syaits Asyam, saat masih dirawat di RS Bethesda Yogyakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat dihebohkan dengan kematian tragis mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Diduga, penyebab kematian mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia (UII) gara-gara dipukuli dalam kegiatan

Tiga mahasiswa UII yang meninggal adalah Muhammad Fadhli (20), Syaits Asyam (19) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20).

Salah seorang teman Syaits Asyam, yang berinisial GMFA, mengunggah postingan yang 'hilang' tentang temannya tersebut.

Baca: Inilah Postingan Terakhir Syaits Asyam Korban Diksar Mapala UII yang Menggetarkan

Tak hanya itu, dia juga menyampaikan kepedihannya kehilangan temannya tersebut.

Dia mengunggah foto Asyam di akun jejaring sosial Instagramnya.

Dalam unggahannya, dia menyayangkan mahasiswa pencinta alam (mapala) yang masih melakukan pembodohan terhadap juniornya.

BERITA TERKAIT

Setelah dicek TRIBUNNEWS, akun jejaring Instagram GMFA telah di-private, namun berikut postingannya yang berhasil 'diselamatkan'.

Berikut postingan lengkapnya:

[POSTINGAN YANG HILANG]

dikutip dari Rizaldi Nusantara

Syaits Asyam.

Dia adalah korban mereka yang memiliki idealisme rendahan, mereka yang otaknya terisi ruang kosong, mereka yang hatinya lebih keras daripada karang.

2017, dan masih saja ada orang-orang bodoh tak paham kehidupan.

Kamu kira kamu hidup di dunia ini sendirian? Kamu satu-satunya manusia yang pantas melakukan hal-hal itu pada makhluk lain?

Baca: Misteri Surat Bermaterai Rp 6.000 Mapala UII, Begini Faktanya

Kamu kira kamu siapa? Kampusmu Islam, kelakuanmu kaya hew*n! yang kau lakukan itu bukan pendidikan, bukan pendidikan tapi pembodohan!

Mengasah mental kau bilang? mental apa? jika ia sudah tiada lalu mental untuk bertemu yang maha kuasa, maksutmu? hei? bodoh? apa memang itu maksutmu?

apa memang tujuanmu melakukan itu untuk kebaikan dia, untuk kebaikan "Alam" dengan namamu pecinta alam atau untuk memenuhi hasrat hati-hati busukmu itu?

Namamu pecinta alam, dengan sesama saja kau tak cinta, lalu bagaimana kau mencintai alam? apakah seperti ini bentukmu mencintai alam? hah?

Aku tak bisa apa apa kawan, syam, sori, aku ga sempet ketemu tadi siang, kamu keburu duluan, aku masih ga percaya cok kamu pergi, semoga kamu dipanggil duluan karena Allah gamau kamu kesakitan, karena Allah sayang kamu, pengen mendekatkan kamu.

Baca: Tewas saat Diksar Mapala, Ada Luka di Tubuh Ilham

Khusnul Khotimah ya syam. Seperti kata ibumu, walau aku ga percaya pernyataan ini, katanya mereka yang melakukan itu memegang surat bebas penjara, jika iya bebas penjara mereka tidak akan bebas dari siksanya Allah. Amin.

Semoga Allah berikan yang setimpal dengan perbuatan mereka.

Ttd, keluarga keduamu yang juga disakiti oleh oknum berotak kecil dengan label pecinta alam.

Selamat jalan Asyamku.

Sorry if that post contains inappropriate words. Ada apa dengan postingan itu? Kenapa hilang begitu saja?

Sekarang, akun-akun diprivate. Ada apa? Bukankah Mapala bukan Pembunuh katamu?

Kami disini semua marah. Semangat kawan kami harus dibayar dengan nyawa.

Entah siapa yang harus disalahkan, biarlah waktu buka tabirnya. Syam, u rn't alone! We all here stand for ya! ungkap kebenaran.

Postingan terakhir Syam

Kasus tewasnya tiga peserta Pendidikan Dasar (Diksar) Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyita perhatian banyak kalangan.

Mereka adalah Muhammad Fadhli, Syaits Asyam dan Ilham Nurfadmi Listia Adi.

Baca: Ayah Ilham: Anak Saya Cerita Dipukuli di Pendidikan Dasar Mapala

Ketiganya tewas usai mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar Mahasiswa Pencinta Alam di Lereng Selatan Gunung Lawu.

Ketika mahasiswa ini tewas usai mengikuti kegiatan rutin The Great Camping (TGC) di Lereng Selatan Gunung Lawu.

Kegiatan rutin setiap tahun ini dilaksanakan dengan sepengetahuan pihak universitas.

Banyak netizen yang menyayangkan sikap mapala tersebut.

Berdasarkan postingan terakhir di akun Instagram salah satu korban, Syaits Asyam, ia sempat memposting foto bersama rekan-rekannya, tiga minggu yang lalu.

Baca: Tewas Saat Diksar Mapala UII, Ini Curhatan Ibunda Mahasiswa Berprestasi Itu

Postingan itu dilihat dari akun Instagram @syaitsasyam, yang kerap ditandai oleh beberapa rekannya.

Asyam, sapaan akrab Syaits, sempat mengucapkan permohonan maaf.

Tampak dalam postingan terakhirnya itu, ia memposting Insta Grid di akun Instagramnya.

Tampak dalam foto itu, ia bersama ketiga rekannya sedang berdiri di sebuah tembok.

Foto itu juga ia buat hitam putih.

Tampaknya itu juga merupakan postingan pertama dan terakhirnya.

Postingan terakhir Syam
Postingan terakhir Syam

Sebab, tak ada lagi postingan foto lainnya di Instagram tersebut.

Insta Grid itu membuat dirinya harus memposting potongan foto sebanyak enam kali.

Untuk melihatnya, kita tak perlu mengklik salah satu foto agar keseluruhan foto tersebut bisa terlihat.

Tak ada keterangan foto yang ia tulis pada postingannya.

Hanya saja, di foto paling terakhir ia posting, Asyam mengungkapkan permintaan maaf.

Ini yang ia tulis :

"Maaf buat spam nya :)".

Kini, postingan itu dibanjiri ucapan selamat tinggal dari rekan-rekannya.

Banyak yang kaget dan tak menyangka dengan kejadian yang menimpanya.

Baca: Ada Indikasi Kekerasan Mahasiswa UII Tewas, Rektor Silakan Tempuh Jalur Hukum
Ini beberapa komentar netizen :

ghozymfa: Rest In Peace, bro!

diomandala: Thank you for all the fun dude.. semoga amal ibadah mu diterima Allah SWT. Aamiin. You will be missed:'(

annisaamhrn: Semoga tenang disana ya om masih ngga nyangka secepet itu

Banyak juga netizen yang menganggap permintaan maafnya itu merupakan pesan terakhir karena ia akan pergi.

Beberapa membalas dengan mengatakan telah memaafkannya.

muharamilham: Dimaafkan camm :)

erdelianindita: Asyam maafin juga aku yang banyak salah yaa. Semoga tenang disana. Mau Allah bless you. Selamat jalan asyam

sriairanti.g: Good bye asyam, istirahat yang tenang yaa disana... Selamat jalan asyam

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas