11 Hari Diburu Polisi, Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Bertahan Hidup dari Gaji Rp200 Ribu
Sebagai putra asli daerah, IS memahami seluk-beluk wilayah sekitar tempat ia bersembunyi, yang memudahkan aksesnya mendapatkan makanan
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, PADANG PARIAMAN– IS (28) mengandalkan uang Rp200 ribu bertahan hidup selama 11 hari dari kejaran polisi.
IS menjadi target polisi setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari (18) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar).
Sebagai putra asli daerah, IS memahami seluk-beluk wilayah sekitar tempat ia bersembunyi, yang memudahkan aksesnya mendapatkan makanan dan perlengkapan.
Baca juga: Motif Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Dipicu Hasrat Ingin Setubuhi Korban
Menurut Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, IS mampu bertahan hidup dengan uang gaji terakhir yang didapatnya.
IS mendapatkan gaji sebesar Rp200 ribu sebelum melarikan diri setelah melakukan kejahatan.
Uang tersebut berasal dari pekerjaannya sebagai pemasang listrik, yang ia terima dari atasannya.
"Apakah uang itu cukup atau tidak, yang jelas IS berhasil bertahan hidup hingga kami menangkapnya," ujar Irjen Pol Suharyono.
Namun ada kemungkinan ia juga mendapatkan bantuan dari teman atau sanak saudaranya.
Polisi mencatat IS sempat terlihat memasuki pondok-pondok petani di sekitar lokasi pelariannya.
"Kalau ada bantuan logistik dari pihak lain, belum bisa kami pastikan dan harus kami dalami lagi," kata Irjen Pol Suharyono.
Kendati demikian, Irjen Pol Suharyono mengaku bahwa anggotanya telah memutus jalur logistik IS sejak melakukan pengejaran ke dalam hutan.
Baca juga: Motif Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Dipicu Hasrat Ingin Setubuhi Korban
Kondisi tersebut, yang menurutnya membuat kondisi IS makin tersudut dan tidak leluasa melakukan pelarian.
Pelaku sempat beli dagangan korban
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian, birahi menjadi motif utama di balik aksi kejinya keji tersebut.
Dugaan kuat ini, menurut Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, sifatnya masih belum akurat, karena pihaknya masih terus melakukan pendalaman dari keterangan tersangka berinisial IS.