Tanggul Jebol, Rumah dan Sawah di Jombang Terendam
Tanggul jebol setelah hujan tiada henti mengguyur Jombang sehingga mempercepat meluapnya sungai Gunting
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Sutono
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Tergerus derasnya air, tanggul Sungai Gunting di Dusun Johoclumprit, Desa/Kecamatan Sumobito ambrol seluas 50 meter persegi di dua titik berdekatan, Kamis (26/1/2017).
Ratusan hektare lahan pertanian di sekitar sungai terendam air.
Selain itu, jalan raya yang menghubungkan Sumobito dengan Mojokerto juga tergenang air dan memasuki permukiman padat penduduk di Desa Curahmalang, Kecamatan Sumobito dan merendam ratusan rumah warga.
Selain merendam pemukiman di Desa/Kecamatan Sumobito, banjir juga merendam permukiman desa-desa sekitarnya di wilayah luar kecamatan yakni Desa Karobelah Kecamatan Mojoagung, serta Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben.
Ny Kharisma, warga setempat mengatakan, tanggul jebol setelah hujan tiada henti mengguyur Jombang.
Debit Sungai Gunting pun dengan cepat naik dan arusnya deras.
Pagi buta, tanggul sebelah timur jebol karena tergerus derasnya arus air. Air meluber memasuki area persawahan.
"Dua tahun lalu juga pernah jebol. Lokasi juga sama," katanya.
Cahyo Sutikno, pengguna jalan warga Sentul, Kecamatan Tembelang yang setiap hari melintasi jalan Sumobito untuk tujuan Mojokerto, mengaku terpaksa terus melanjutkan perjalanan meski terendam banjir cukup tinggi.
“Dari pada putar balik dan harus memutar liwat Kota Jombang, saya paksakan lewat dengan motor. Alhamdulillah tidak macet di tengah banjir. Saya berharap tanggul segera diperbaiki dan air segera surut, agar jalan lancar dilewati, terutama motor dan sepeda angin,” kata Cahyo.
Warga sekitar tanggul berharap jebolnya tanggul Sungai Gunting segera diperbaiki pemerintah.
Sebab jika tidak para petani terancam gagal tanam dan aktivitas perekonomian warga sekitar sungai lumpuh.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Nur Huda mengatakan pihaknya sudah turun ke lokasi untuk penanganan awal.
Langkah selanjutnya, kata Nur Huda, BPBD segera berkordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas di Surabaya.
Pasalnya, tanggul yang jebol di Sungai Johoclumprit berada di bawah BBWS.
"Kami sudah melaporkan jebolnya tanggul Sungai Johoclumprit ke BBWS. Kami melakukan penanganan awal, untuk proses perbaikan menjadi wewenang BBWS," kata Nur Huda.