Ingin Tembak Monyet, Nyengkrut Ternyata Tembak Sepupunya Sendiri Hingga Tewas
Pria yang kesehariannya seorang petani ini tewas dengan luka tembak setelah peluru menembus bagian belakang kepalanya.
Editor: Wahid Nurdin
Beberapa kali ia berusaha membangunkan tubuh saudaranya itu tetapi sama sekali tidak bergerak.
Kepala Suarca lalu diangkatnya dan dilihatnya kepala bagian belakangnya berlubang dan mengeluarkan darah segar terkena peluru dari senapan angin yang dilepaskannya.
Merasa ketakutan, ia kembali meletakkan tubuh saudaranya itu ke tanah dan berlari memanggil teman-temannya untuk mengabarkan bahwa dirinya baru saja menembak manusia bukan monyet.
Namun lokasi kejadian dengan pemukiman warga itu cukup jauh sehingga butuh waktu lama untuk meminta bantuan.
Saat ia kembali ke perkebunan lokasi penembakan, Suarca sudah dipastikan tewas.
“Setelah menembak dan mengetahui korban tewas pelaku berlari mencari teman-temannya dan menyampaikan bahwa dirinya telah menembak orang yang dikira monyet lalu minta bantuan temannya untuk menolong korban. Pelaku langsung menyerahkan diri ke Kantor Polsubsektor Tegalasih,” ujarnya.
Sementara itu, polisi sudah mengamankan barang bukti berupa senapan angin merk Maraudor dan sebutir peluru yang dikotak peluru.
Usai mendapatkan laporan atas peristiwa itu, polisi mengamankan pelaku berserta barang bukti serta saksi-saksi.
“Kami sudah mengamankan pelaku dan saksi untuk dimintai keterangan. Barang bukti juga sudah kami amankan,” katanya.
Polisi akhirnya menetapkan Nyengkrut sebagai tersangka atas kematian saudara sepupunya, Suarca.
Ia dikenakan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain tewas dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
Kini ia ditahan di Mapolsek Busungbiu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dari informasi masyarakat di kawasan itu, memang banyak sekali monyet liar hidup dan berkembang biak.
Nyengkrut biasa membawa senapan angin untuk menembak monyet.
Namun kali ini meski saat membidik matanya lekat melihat sesosok monyet, tetapi setelah tembakan diletuskan justru mengenai saudaranya sendiri.
Di sisi lain, jenazah Suarca kini disemayamkan di rumah duka.
Pihak keluarga menolak untuk diautopsi dengan catatan membuat surat pernyataan yang diketahui kepala desa. (Tribun Bali/Lugas Wicaksono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.