Sakit Hati Diputus Cinta, Pentong Bunuh Sugeng Kekasih Prianya
DOH als Pentong (20) sakit hati setelah diputus cintanya oleh korban, penyuka sesama jenis.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KEBUMEN - Tiga pelaku perampokan dan pembunuhan Sugeng Wahyudi, mantri kesehatan di Kebumen, akhirnya tertangkap di Bekasi dan Tangerang.
DOH alias Pentong (20), EMS (25) dan ES (29), ketiganya merupakan warga Desa Karangcengis, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Ketiga pelaku berangkat dari Purbalingga pada Jumat (20/1/2017) malam menggunakan satu motor dan sampai di rumah korban pada Sabtu (21/1/2017) dini hari.
Sesampai di depan rumah korban, para pelaku masuk ke dalam.
DOH als Pentong (20) sakit hati setelah diputus cintanya oleh korban, penyuka sesama jenis.
"Awalnya hanya ingin mengambil handphone milik korban yang berisi rekaman saat mereka (DOH dan korban) berhubungan (badan)," ungkap Kapolres Kebumen AKBP Alpen, Jumat (27/1/2017).
"Pelaku yang lain mengajak sekalian ambil barang-barangnya," Alpen menambahkan.
Tanpa basa basi para pelaku langsung menyerang korban yang sedang berada di ruang tengah rumahnya menggunakan pisau dan tongkat besi.
Baca: Kronologis Perampokan dan Pembunuhan Mantri Kesehatan di Kebumen
"Korban memberikan perlawanan, lalu pelaku menjerat leher korban menggunakan kabel mesin penanak nasi yang ada di dalam rumah korban," kata Alpen.
Korban ditemukan bersimbah darah dengan luka menganga di leher, selain itu kabel mesin penanak nasi juga masih melilit di leher korban.
Setelah menghabisi korban, para pelaku pergi membawa mobil serta motor korban ke arah Jakarta.
Sesampainya di Cipayung, Depok, tepatnya di sebuah rumah makan, ban mobil korban yang dibawa pelaku gembos.
Pelaku meninggalkan mobil itu begitu saja dan membuang kuncinya.
"Di lokasi ini ketiganya berpisah. DOH ke rumah kontrakan ayahnya di Jatiasih, Bekasi, sedangkan EMS dan ES ke kawasan Pondok Aren, Tangerang. Mereka ditangkap di persembunyiannya masing-masing oleh Unit Resmob Sat Reskrim Polres Kebumen," kata Alpen. (Tribun Jateng/Muh Radlis)