Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ridwan Kamil dan Maruarar Sirait Hadiri Perayaan Natal Bandung Raya

Apabila ada masih ada pihak yang memaksakan keseragamaan maka hal tersebut melawan narasi sejarah bangsa.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Ridwan Kamil dan Maruarar Sirait Hadiri Perayaan Natal Bandung Raya
ISTIMEWA
Maruarar dan Ridwan Kamil saat di acara perayaan Natal di Kota Bandun, Sabtu (28/1/2017) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG-Bangsa Indonesia lahir dari keberagaman. Apabila ada masih ada pihak yang memaksakan keseragamaan maka hal tersebut melawan narasi sejarah bangsa.

Demikian disampaikan Wali kota Bandung Ridwan Kamil saat menyampaikan sambutan dalam perayaan natal pemuda Kristen Bandung Raya, Sabtu malam (28/1/2017).

"Kalau ada pihak yang memaksakan keseragaman di Bandung pasti saya akan lawan," katanya di hadapan ribuan jamaah yang merupakan massa lain GMKI, GBKP, HKBP, GKI, GBI, GPKS, HIMAPSI, IMASEPA, IPMN, dan Gereja Toraja serta masyarakat umum ini.

Pria yang akrab disapa kang Emil ini mengatakan untuk menjadi bangsa yang besar, maka seluruh masyarakatnya harus mengerti sejarah. Emil menegaskan bahwa hal tersebut dia lakukan dalam memimpin kota Bandung.

Menurutnya, sejarah berdirinya kota Bandung adalah untuk membahagiakan masyarakatnya. Selain itu kota Bandung merupakan kota taman.

"Kami dalam menjalankan amanah saya memimpin Bandung dengan melihat sejarah. Maka saya berusaha keras membahagian warga Bandung dan gemar membangun taman beserta ruang publik bagi warga," katanya.

Selian itu kota Bandung merupakan kota Ideologis dan kota solidaritas. Kota ideologis yang dimaksud gagasan Sukarno mendirikan bangsa ini berawal dari Bandung.
"Di Bandung Soekarno mendirikan partai dan bertemu pertama kali dengan Bung Hatta," katanya.

Berita Rekomendasi

"Bandung kota solidaritas karena bandung menjadi tempat KAA. Dan dari sinilah banyak negera Asia Afrika seperti Al-jazair terinspirasi oleh Bung Karno untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan," imbuhnya.

Kang Emil menegaskan kembali, di bawah kepemimpinannya kota Bandung akan menjadi rumah bersama yang nyaman bagi seluruh pemeluk agama.

Dengan memberikan keluasan dan kenyaman bagi pemeluk agama dalam beribadah. "Seluruh kebijakan saya buat untuk kenyamanan seluruh umat beribadah," tegasnya.

Seluruh umat beragama, lanjutnya, apabila ingin melakukan ibadah tidak harus meminta izin tapi hanya cukup menyampaikan pemberitahuan.

"Selama mereka ber KTP Bandung kita akan menjamin kenyaman mereka," katanya.

Pada acara ini Ridwan kamil mendapat penghargaan sebagai peminpin "Penggerak Pluralisme".

Penasehat Perayaan Natal Pemuda Kristen Bandung Raya, Maruarar Sirait mengajak kepada pemuda kristen untuk mampu menciptakan sejarah yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas