Siwaji Raja Sempat Berikan Uang Rp 19 Juta Kepada Rawi
Siwaji Raja alias Raja Kalimas, pengusaha tambang, disangka polisi sebagai otak pembunuhan pengusaha airsoft gun Indra Gunawan alias Kuna.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Siwaji Raja alias Raja Kalimas, pengusaha tambang, disangka polisi sebagai otak pembunuhan pengusaha airsoft gun Indra Gunawan alias Kuna.
Ketua Parisada Narensami dan Parisada Medan itu sempat memberikan uang Rp 19 juta kepada Rawindra alias Rawi, namun bukan untuk operasional pembunuhan terhadap Kuna.
"Saat tahun baru klien kami, Pak Raja, memang pernah memberikan uang kepada Rawi. Namun uang itu hanya sebatas untuk perayaan tahun baru saja. Kebetulan, isteri Rawi kan Nasrani. Jumlah uangnya Rp19 juta," kata Zulheri Sinaga, kuasa hukum Siwaji Raja di Polrestabes Medan, Senin (30/1/2017).
Jika pemberian uang itu dikaitkan dengan kasus pembunuhan terhadap Kuna, justru tudingan polisi salah besar. Zulheri menuding polisi terlalu cepat polisi membentuk opini Siwaji Rajalah otak pelakunya.
Baca: Siwaji Raja Dapat Telepon di Hari Tertembaknya Pengusaha Airsoft Gun Medan
Baca: Kuasa Hukum Tersangka Otak Pembunuhan Pengusaha Airsoft Gun Meradang, Berikut Alasannya
Baca: Pembunuh Bayaran Disewa Ketua Parisada Hindu Dharma Sumut Rp 2,5 Miliar Untuk Bunuh Kuna
Baca: Lakon Para Pembunuh Bayaran Pengusaha Airsoft Gun Kota Medan
Baca: Komplotan Pembunuh Pengusaha Airsoft Gun 8 Orang, Semuanya Tertangkap
Baca: Pelaku Cuek Tembak Pengusaha Airsoft Gun di Tengah Keramaian
Baca: Kapolrestabes Medan Tegaskan Siwaji Raja Harus Tetap Berada dalam Tahanan
"Kecil sekali kan kalau hanya Rp 19 juta untuk membunuh orang. Lagian, kan biasa kalau mau tahun baru memberikan uang pada teman yang membutuhkan," kata Zulheri.
Selain kepada Rawi, Siwaji Raja juga memberikan uang kepada Dharma. Uang yang diserahkan sebesar Rp 25 juta guna keperluan pembangunan kuil.
"Dharma ini adalah pengurus Parisada. Kan wajar juga kalau diberi uang untuk pembangunan kuil," Zulheri menambahkan.