Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perawat Menangis Saat Tangani Bayi 11 Bulan yang Tewas Tersetrum

Saat kejadian dikatakannya berada di rumah orangtua korban tak jauh dari rumah neneknya tepatnya di RT 15 RW 08 sekitar pukul 13.00 WIB

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Perawat Menangis Saat Tangani Bayi 11 Bulan yang Tewas Tersetrum
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DHITA MUTIASARI
Suasana pemakaman bayi 11 bulan yang tewas tersengat aliran listrik di Desa Parit Banjar Kecamatan Mempawah Timur, Senin (30/1/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Dhita Mutiasari

TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Ratusan pelayat silih beganti berdatangan ke kediaman nenek dari almarhum bayi yang tewas akibat kesetrum atau tersengat aliran listrik di Desa Parit Banjar Kecamatan Mempawah Timur, Senin (30/1) siang.

"Korban setelah pulang dari rumah sakit tadi dibawa ke rumah neneknya,"ujar Kepala Dusun Parit Banjar Darat Desa Parit Banjar, Pura'i.

Ia mengatakan korban sendiri adalah anak pertama dari pasangan suami istri Sabri (28) dan Lilis (28).

Saat kejadian dikatakannya berada di rumah orangtua korban tak jauh dari rumah neneknya tepatnya di RT 15 RW 08 sekitar pukul 13.00 WIB.

Sesaat setelah kejadian, ia sendiri mengaku berada di rumah satu di antara warga tak jauh dari kediaman orangtua korban.

"Saya sedang di rumah warga, kemudian saya lihat banyak motor berduyun-duyun, lalu saya kejar," ujarnya.

Lantas, kerabat dari orangtua korban tengah menggotong bayi Haikal yang baru berumur 11 bulan yang dikabarkan tersengat aliran listrik.

BERITA REKOMENDASI

Ia juga turut menyusul korban yang sempat dibawa ke puskesmas Bakau Kecil.

"Puskesmas tidak bisa, kemudian dirujuk ke RSUD Rubini. Sepertinya meninggal di perjalanan," ujarnya.

Ia mengatakan pemandangan histeris sempat terlihat di puskesmas dan rumah sakit.

"Perawat-perawat saja ikut nangis melihat bayi tadi, karena kita bayangkan sendiri, dia kan tengah-tengah lucunya," ujarnya.

Pura'i pun turut berbelasungkawa dan prihatin atas kejadian yang merupakan musibah ini.


"Kalau namanya musibah, tidak ada satu pun dari kita bisa menyangka dan menolaknya,"ujarnya.

Ia mengatakan dari informasi yang ada, Haikal tengah merayap di bagian tengah rumah.

Sementara itu, ibunya tengah memasak di dapur.

Saat itu, Haikal berada di ruangan bersama anak-anak dari keluarganya.

"Katanya ada anak kecil lain di dalam, ayahnya juga ada, mungkin pas tak terlihat dan tak menyangkalah," ujarnya.

Pura'i mengatakan musibah di desanya ini sudah beberapa kali terjadi mulai dari remaja yang juga pernah kesetrum saat mencari ikan, kejadian puting beliung dan kali ini terjadi pada Haikal.

"Semoga orangtuanya sabar dan tabah menghadapi ujian ini," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas