Sabli Termangut Kaku di Pusara Anaknya yang Tewas Kesetrum
Tatapan kosong sayup kesedihan yang ia rasakan saat menatap pusara kecil di hadapannya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Dhita Mutiasari
TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Sabli (28) tak kuasa menahan kesedihan, ia hanya berdiri termangut kaku melihat putra pertamanya, Muhammad Haikal yang baru berusia 11 bulan di kubur rata ke dalam liang lahat diperkuburan muslim tak jauh dari kediamannya di Dusun Parit Banjar Darat Desa Parit Banjar Kecamatan Mempawah Timur, Senin (30/1/2017) sore.
Baru saja ia melihat kepolosan dan tingkah menggemaskan putra kesayangannya bersama istrinya Lilis.
Namun dalam sekejap mata, putranya ini harus pergi ke pangkuan Illahi.
Tatapan kosong sayup kesedihan yang ia rasakan saat menatap pusara kecil di hadapannya.
Tak seucap pun keluar dari mulut pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini.
Satu diantara keluarganya Roni (33) menuturkan, bocah M Haikal tiba-tiba tak berdaya saat tangannya terkena sengatan listrik dari terminal listrik yang terhubung dengan colokan kabel televisi.
"Karena colokan televisi itu setengah saja, mungkin terpegang sama dia," ujarnya.
Kemudian tak ada satupun melihat kejadian ini langsung.
Namun saat itu, bayi M Haikal yang tengah merayap tiba-tiba terlungkup tak berdaya.
"Tiba-tiba terlepas dari colokan sendirinya. Kata ibunya, waktu itu masih ada nafasnya," ujarnya.
Maka oleh kerabat dan tetangga yang mengetahui hal ini, bayi M Haikal lantas segera dilarikan ke rumah sakit oleh kerbatnya.
"Orangtuanya syok sekali dengan kejadian ini,"ujarnya.
Namun nyawanya ternyata tak tertolong lagi.
Paman korban, Mat Ali (36), ia sendiri saat diberi tahu tengah berada di Pontianak.