Polisi Dalami Dugaan Anak-anak Panti Tunas Bangsa Korban Eksploitasi
Polresta Pekanbaru masih mengembangkan kejanggalan di panti yang dikelola Yayasan Tunas Bangsa. Sudah 12 anak satu pengasuh panti pun sudah diamankan.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNEWS.COM, PEKANBARU - Polresta Pekanbaru masih mengembangkan kejanggalan di panti yang dikelola Yayasan Tunas Bangsa. Sudah 12 anak satu pengasuh panti pun sudah diamankan.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap beberapa saksi lainnya setelah Lili, pemilik dan pengelola Yayasan Tunas Bangsa ditetapkan sebagai tersangka.
Kasatreskrim Polresta Pekannbaru, Bimo Arianto, mengatakan pihaknya masih mendalami kemungkinan lokasi lain tempat menyembunyikan anak-anak oleh pihak Yayasan Tunas Bangsa.
"Masih akan terus didalami. Termasuk apakah anak-anak panti menjadi korban kekerasan," terang Bimo kepada wartawan pada Rabu (1/2/2017).
Polisi juga masih mendalami dugaan anak-anak korban eksploitasi pihak Yayasan Tunas Bangsa untuk mengemis di jalanan.
"Semua masih kita cari tahu kebenarannya. Sejauh ini sudah ada 12 anak dan satu orang dewasa yang kita amankan," papar Bimo.
Seluruh anak-anak tersebut saat ini berada di rumah aman Dinas Sosial Riau. Secara bertahap anak-anak tersebut ditemukan pada Selasa (31/1/2017) sampai Rabu (1/2/2017).
Lima anak diserahkan oleh Idang, suami tersangka, sedangkan tujuh lainnya diamankan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Pekanbaru dari Tampan dan Perumahan Kampung Dalam.
Selain mengamankan anak-anak tersebut, Polresta Pekanbaru juga terus mendalami kasus kematian Zikli balita 18 bulan diduga korban kekerasan.
Zikli merupakan penghuni panti asuhan di Jalan Singgalang V, Tenayan Raya milik Yayasan Tunas Bangsa.
Proses autopsi jasad korban sudah dilakukan Tim Forensik Dokkes Polda Riau.
Ada luka lecet di sejumlah tubuh korban akibat kekerasan benda tumpul.