Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Agar Tak Terisolir, Warga Desa Petir Sulap Lahan Pertanian Warga Jalur Alternatif

Warga Desa Petir, Purwanegara, Banjarnegara, sementara mengubah lahan warga sebagai jalur alternatif menyusul jembatan desa ambrol.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Agar Tak Terisolir, Warga Desa Petir Sulap Lahan Pertanian Warga Jalur Alternatif
Tribun Jateng/Khoirul Muzakki
Warga Desa Petir, Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, berupaya agar desa mereka tidak terisolir pascajembatan desa ambrol pada Selasa (31/1/2017). TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Warga Desa Petir, Purwanegara, Banjarnegara, berupaya agar desa mereka tidak terisolir pasca jembatan desa ambrol, Selasa (31/1/2017).

Warga bersama pemangkut kepentingan bergotong royong membuat jalur alternatif agar mereka tak terisolir. Karena jalur itu tak hanya menghubungkan Dusun Krinjing dan Sembir desa Petir, melainkan akses tembus Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen.

Kepala Dusun Sembir, Karman, mengatakan pihaknya telah menyelesaikan pembuatan jalur alternatif yang kini telah dibuka bagi warga yang ingin melintas.

"Pascajembatan ambrol, akses warga terhambat. Terpaksa kami membuat jalur alternatif, paling tidak anak-anak kami bisa tetap bersekolah," kata Karman pada Jumat (3/2/2017).

Lahan pertanian warga yang sedang memasuki masa tanam terpaksa diratakan sebagai jalan alternatif. Pemerintah desa menyewa lahan pertanian warga untuk dialihfungsikan sebagai jalan sementara.

Pembukaan jalan alternatif itu sebagai akses menuju jembatan kampung yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi jembatan ambrol.

Berita Rekomendasi

"Lahan itu sudah dicangkul dan siap tanam, terpaksa kami pakai dulu untuk jalut alternatif agar akses terbuka," ia menjelaskan.

Warga juga membuat jembatan kecil untuk menghubungkan jalan raya dengan jalan baru. Jembatan itu dibuat dengan bahan bambu dan batang pohon kelapa.

Meski jalur alternatif telah dibuka, perjalanan warga tetap saja terhambat. Kendaraan masih sulit melintas karena jalur masih berupa tanah liat dan becek selepas hujan.

Karman berharap, jembatan permanen bisa segera dibangun agar akses warga di perbatasan kembali lancar.

"Jalur alternatif tidak mungkin kami lakukan pengerasan, karena itu lahan pertanian perorangan. Kami cuma memakai untuk sementara sampai jembatan permanen dibangun," kata dia.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas