Pulang dari Kafe Seorang Remaja Tewas, Satu Lainnya Luka Bacok
Seorang remaja tewas dan satu lainnya terluka usai dikeroyok dan dibacok tujuh pemuda menggunakan senjata tajam di Jalan Kenjeran, Surabaya.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Fatkul Alamy
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Seorang remaja tewas dan satu lainnya terluka usai dikeroyok dan dibacok tujuh pemuda menggunakan senjata tajam di Jalan Kenjeran, Surabaya.
M Saiful Arif (16), warga Jalan Dukuh Gadelsari, tewas dalam proses perawatan di Rumah Sakit Suwandi, sedangkan Rofik (17) asal Surabaya Utara masih dirawat di Rumah Sakit Dr Soetomo.
"Satu meningal dunia di rumah sakit dan satu korban lainnya mengalami luka-luka," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Shilitonga, didampingi Kanit reskrim Polsek Tambaksari Iptu Farida Aryani, Senin (6/3/2016).
Mulanya kedua korban bersama teman-temannya berjumlah 20 orang baru saja mengunjungi kafe One Club di Jalan Kenjeran Surabaya.
Saat pulang pada Senin sekitar pukul 03.00 WIB, korban dan teman-temannya yang mengendarai motor melintas di Jalan Kenjeran, dari arah belakang muncul tujuh pemuda naik tiga motor.
Begitu mendahului kelompok Saiful, tujuh pemuda itu tiba-tiba menarik gas motor mereka. Tofik dan Saifil lalu turun dari motor dan menegur ketujuh pemuda itu.
Tujuh anggota pemuda geng motor tidak terima. Mereka cekcok mulut dan bertikai di Jalan Kenjeran. Saat ribut seorang pengendara motor anggota geng motor turun dan langsung membacok Saiful dan Rofik.
Kedua korban terluka di punggung dan perut. Saiful mengalami luka di perut setelah kena tusukan senjata tajam. Setelah itu para pelaku kabur meninggalkan lokasi.
Sementara kedua korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Suwandi. Nyawa Saiful tidak tertolong setelah sempat dirawat. Sedangkan Rofik kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Dr Soetomo.
Petugas Polsek Tambaksari dibantu Satreskrim Polrestabes Surabaya sedang mengejar pelaku pengroyokan. Polisi juga sudah memeriksa saksi-saksi.
"Kami terus melakukan pendalaman dan meminta keterangan dari saksi-saksi," cetus Shinto yang diamini Iptu Farida Aryani.
Saat ditanya apakah para pelaku dan korban dalam kondisi mabuk minuman keras Shinto belum bisa memastikan. Petugas masih menunggu hasil autopsi korban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.