Ngeri, Begini Detik-detik Sumarno Terkubur Hidup-hidup
Merin mengisahkan, tanah longsor itu tiba-tiba terjadi, saat pekerja yang di dasar camuy hendak mencuci pasir timah.
Editor: Hendra Gunawan
Tapi Sumarno tak kunjung muncul ke permukaan. Sumarno terkubur longsoran tanah.
Saat longsor terjadi, satu unit exavator (alat berat) di lokasi tambang, juga turut terbawa ke dasar lubang camuy hingga terbenam hingga setengahnya.
Sementara operator alat berat Ali (31) asal Pangkalpinang, selamat dalam peristiwa itu.
Heriyanto yang semula juga berada di dasar lubang camuy, berhasil selamat dari maut, saat longsoran tanah di lokasi tambang di IUP PT Timah itu terjadi.
Kades Mapur Agus Sari mengisahkan hal tersebut, setelah menemui salah satu korban yakni Merin dan mendengarkan penuturan Merin tentang kronologis peristiwa longsoran tanah di tambang Air Rengas Desa Mapur.
"Merin itu warga Desa Mapur, warga kami. Tadi saya menemui Merin, mau lihat kondisinya, dia selamat meskipun ada lecet sedikit, Merin kan ada juga di dasar camuy saat peristiwa itu terjadi," ujar Agus Sari.
Polisi Sebut 12 Orang Selamat
Soal jumlah penambang yang selamat dari longsoran tanah di lokasi tambang di IUP PT Timah di Air Rengas Dusun Melintang Desa Mapur Kecamatan Riausilip, Senin (6/1/2017) sekitar pukul 16.00 WIB, yang disampaikan Kades Mapur Agus Sari, ada tiga tiga penambang yang selamat, satu korban yakni Sumarno (25) belum ditemukan.
Jumlah itu berbeda dengan keterangan dari pihak kepolisian, yang menyebutkan bahwa korban selamat ada 12 orang dari longsoran tanah di tambang tersebut.
Kabag Ops Polres Bangka Kompol Sophian S mengungkapkan, kronologis longsornya tanah di lokasi tambang di IUP PT Timah tersebut, terjadi saat korban Sumarno (sampai saat ini belum ditemukan) dan rekan-rekanya berjumlah sekitar 11 orang, sedang bekerja di dalam lobang camuy.
Tiba-tiba dari atas ada longsoran tanah dari dinding lubang camuy. Saat itu semua para kerja lari berhamburan menyelamatkan diri.
Pada saat korban sedang berlari menyelamatkan diri, terjadi longsoran tanah susulan, longsorannya lebih besar dan langsung menimbun korban (Sumarno). Ketika longsoran tanah kedua dan lebih besar terjadi, 11 orang pekerja selamat, sedangkan satu penambang yakni Sumarno belum ditemukan (sampai saat ini Selasa (7/2/2017).
"Pekerja yang selamat ada 11, satu korban yakni Sumarno belum ditemukan dan masih dalam pencarian menggunakan 3 unit alat berat," ujar Sophian kepada bangkapos.com Selasa (7/2/2017).
Sophian mengungkapkan, korban pekerja tambang atas nama Sumarno, adalah warga Dusun Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu.
Saksi peristiwa itu, Heriyanto (pekerja tambang), umur (21) warga Desa Bakit Kecamatan Parittiga Kabupaten Bangka Barat, Operator alat berat atas nama Ali (31)wargh pangkalpinang, Pemilik tambang Kamarudin (40) warga Kecamatan Belinyu. (Riyadi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.