Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

98 Warga Purbalingga Tumbang Usai Santap Ayam Panggang

Sebanyak 98 orang tumbang usai menyantap ayam panggang dari pedagang keliling. Beberapa terbaring di ranjang puskesmas dan RSUD Purbalingga.

Editor: Y Gustaman
zoom-in 98 Warga Purbalingga Tumbang Usai Santap Ayam Panggang
Tribun Jateng/Khoirul Muzakki
Sebanyak 98 warga Serayu Larangan, Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, tumbang usai menyantap ayam panggang dari pedagang keliling. Di antara mereka ada yang dirawat di RSUD Purbalingga, Puskesmas Serayu Larangan dan rawat jalan. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Sunnah, warga Desa Serayu Larangan, Mrebet, Purbalingga, masih terbaring di ranjang RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata.

Badannya lemas, bicaranya lirih, sesekali ia mengelus keningnya. Sunnah satu dari sekian puluhan warga diduga mengalami keracunan usai menyantap ayam bakar

Sunnah tidak sakit sendirian. Delapan anggota keluarganya yang ikut memakan ayam bakar mengalami nasib serupa. "Sekarang sudah mendingan, semalam menggigil," kata dia, Jumat (10/2/2017).

Mulanya, Sunnah membeli tujuh porsi ayam bakar dari sebuah warung di Serayu Larangan, Rabu (8/1/2017). Seporsi ayam bakar seharga Rp 15 ribu.

Ayam bakar tersebut kemudian ia bagikan ke sembilan anggota keluarganya untuk dimakan bersama. Karena sisa, ayam itu dihidangkan kembali untuk sarapan pada Kamis (9/2/2017) pagi.

Pada sore harinya, Sunnah mendadak sakit. Tubuhnya lemas dan menggigil. Kepalanya pusing. Perutnya mual berunjung muntah. Gejala yang sama dialami anggota keluarga lainnya.

Berita Rekomendasi

Lantaran kondisi kesehatan satu keluarga itu terus menurun, pemerintah desa bersama warga membawa mereka ke puskesmas terdekat.

"Saya, kakak, mertua, adik, suami, kena semua," Sunnag menceritakan penderitaan yang dialami anggota keluarganya dari atas ranjang rumah sakit.

Asriyani, buruh pabrik bulu mata di Serayu Larangan, bernasib sama. Ia mulanya membeli ayam panggang yang dijajakan keliling oleh pedagang di tempat kerjanya.

Ayam panggang itu laris diserbu karyawan pabrik saat dijajakan. Asriyani tidak memakannya di tempat. Ia memilih membungkusnya untuk dimakan di rumah bersama keluarga.

"Saya beli hari Rabu (8/2/2017). Saya dan keluarga memakannya siang dan malamnya," kata Asriyani.

Ibunya mendadak diare pada Kamis (9/2/2017) pagi. Asriyani tak kuasa merawat ibunya. Ia sendiri mengalami hal sama: kepala pusing, mata berkunang, tubuh serasa mau rubuh.

Asriyani merasakan tenggorokannya pahit. Ia selalu mau muntah. Asriyani dan dua anggota keluarganya yang turut menyantap ayam bakar pun akhirnya dilarikan ke puskesmas.

Tak sekali ini Asriyani membeli ayam bakar dari penjual yang sama. Ia bersama karyawan pabrik bulu mata di Serayu Larangan sering memborong ayam panggang tersebut.

Menurut dia, si penjual di hari itu menjajakan ayam bakar bukan hasil potongannya tapi potongan temannya. Biasanya si penjual langganan buruh pabrik itu memotong sendiri ayamnya sebelum dipanggang dan dijual.

"Daging itu diambil dari temannya pas hari itu. Nyatanya biasanya kami makan ayam bakar dari penjual yang sama enggak apa-apa," ia menambahkan.

Total yang keracunan ayam panggang ada 98 orang, semuanya warga Serayu Larangan, Mrebet. Mereka diduga kuat keracunan ayam bakar yang dibeli dari warung terdekat.

Sebanyak 20 orang dilarikan ke Puskesmas Serayu Larangan untuk mendapatkan penanganan medis, 21 orang dilarikan ke RSUD Purbalingga, dan 57 lainnya rawat jalan.

Mereka rata-rata mengalami gejala sama dengan Asriyani dan ibunya, juga Sunnah dan anggota keluarganya: kepala pusing, badan lemas, mual disertai muntah.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas