Pemilik 23 Paket Ganja Ayunkan Golok ke Polisi, Seketika Ambruk Kena Tembak
Sebanyak 23 paket besar ganja yang ditemukan di kantor Pos Pahoman, Telungbetung Utara, Bandar Lampung, berasal dari Binjai, Sumatera Utara.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Sebanyak 23 paket besar ganja yang ditemukan di kantor Pos Pahoman, Telungbetung Utara, Bandar Lampung, berasal dari Binjai, Sumatera Utara.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono menjelaskan pengirim 23 paket ganja tersebut menggunakan alamat palsu ke alamat tujuan.
Paket ganja tersebut sempat dikirim ke alamat yang tertera di paket, namun petugas pos tidak berhasil menemukannya. Akhirnya paket tersebut ditaruh di gudang kantor pos.
Petugas pos curiga dengan isi paket karena tidak juga ada yang mengambil. Akhirnya petugas menghubungi aparat kepolisian.
Saat dibuka, baru diketahui paket itu berisi ganja pada Senin (6/2/2017). Tiga hari kemudian, baru datang tersangka Feri mengambil 23 paket ganja tersebut. Polisi sudah mengincarnya.
Murbani mengatakan, jaringan ini sengaja memberikan alamat palsu agar tidak mudah terlacak polisi.
"Mereka sengaja pakai alamat palsu sehingga nanti paket itu akan diambil oleh kurir di kantor pos," ujar Murbani, Jumat (10/2/2017).
Polisi menduga pengiriman ganja melalui jasa pos ini sudah sering. Pihaknya akan bekerjasama dengan jasa pelayanan pengantaran barang untuk mencegah penyelundupan narkoba lewat pos.
Ditembak Mati
Feri hanyalah orang suruhan yang mengambil paket 23 ganja tersebut. Hasil penyelidikan terhadap Feri, polisi mengantongi nama pemilik paket tersebut, yakni Dadang.
Saat hendak menangkapnya, Feri mengeluarkan sesuati dari pinggang sehingga polisi melumpuhkannya dengan tembakan.
Polisi mendatangi rumah Dadang namun tidak ada di tempat. Polisi akhirnya menggeledah rumah Dadang dan menemukan empat plastik klip bungkus sabu dan satu buah timbangan digital.
Pada saat Feri dalam tahanan, ponsel miliknya berdering. Ternyata Dadang menghubungi Feri dan memintanya mengantarkan 23 paket ganja itu ke Jalan Yasir Hadi Broto, Kedamaian.
Polisi datang ke tempat tersebut hendak menangkap Dadang. Dadang melakukan perlawanan dengan mengejar polisi sambil mengayunkan golok.
"Karena sudah ada perlawanan yang membahayakan, terpaksa kami tembak Dadang," ucap Murbani. Dadang tewas tertembus peluru aparat kepolisian.