Bayi Tanpa Nama Selamat di Pelukan Kakeknya yang Tewas Diterjang Longsor
Seorang bayi laki-laki dalam pelukan kakeknya selamat dari bahaya longsor yang menerjang Desa Sukwana di Kintamani, Bangli, Bali.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Bangli, Ketut Darmaja, menyatakan ada tiga korban bencana longsor di Kintamani yang selamat dan masih dirawat.
Ketiga korban adalah Wayan Budiana (18) dan Ni Komang Rista Sari (13) dan seorang bayi laki-laki yang berumur dua tahun tanpa nama. Ketiga pasien masih dirawat intensif.
"Kami menerima ada tiga yang dirujuk kemari. Dan kami lakujan perawatan intensif," ujar Ketut Darmaja saat dikonfirmasi wartawan pada Sabtu (11/2/2017).
Bayi berumur dua bulan itu adalah anak dari Luh Eka (19). Bayi tersebut dirawat karena terluka ringan di kepala dan mengalami gangguan pernapasan.
Sedangkan Wayan Budiana mengalami dislokasi pada persendiannya namun sudah diperbaiki. Ada pun korban Rista Sari harus dirawat karena luka ringan di kepala.
"Kalau untuk bayinya mengalami saluran Pnemonia Aspirasi ( gangguan pernapasan akibat menghirup bisa debu atau karbondioksida). Waktu kejadian korban kekurangan oksingen," jelas Ketut Darmaja.
Budiana dan Rista Sari merupakan warga Desa Songan. Bapak ibu keduanya meninggal, sedangkan anak Luh Eka, warga Desa Sukawana, selamat dalam pelukan kakeknya, Made Kawi.
"Cucu saya di pelukan suami saya. Pekaknya (kakeknya) tapi meninggal," ungkap Ni Wayan Swari (55), istri Made Kawi yang memeluk anak Luh Eka sehingga selamat.
Bayi berumur dua bulan itu mengalami sesak napas saat Tribun Bali menjenguk di Rumah Sakit Bangli. Di dahi si anak tampak luka.
Rumah Swari di Desa Sukwana, Kintamani, Bangli, Bali, roboh diterjang longsor pada dini hari. "Cucu baru ditemukan sekitar pukul 04.00 Wita. Rumah saya langsung roboh," papar dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.