Oknum TNI Diduga Mabuk Pukul Empat Warga Jenetallasa Jeneponto
Empat warga Dusun Je'netallasa, Desa Je'netallasa, Kecamatan Bangkala, menjadi korban pemukulan yang diduga dilakukan oknum TNI.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALA - Empat warga Dusun Je'netallasa, Desa Je'netallasa, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto menjadi korban pemukulan yang diduga dilakukan oknum TNI 713 Satyatama Gorongtalo, berinisial Prada RD.
Informasi yang dihimpun tribunjeneponto.com, kejadian bermula saat Herman singgah berteduh di Kampung Tana Toa, Desa Kalimporo, Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Jumat (10/2/2017) malam.
Namun tiba-tiba Prada RD mendatangi Herman dan menendang Herman.
"Awalnya itu ini Herman singgah berteduh karena hujan, tapi mungkin ditegur atau apa ini oknum anggota datangi dan menendang Herman," kata Kapolsek Bangkala, AKP Abd Samad melalui sambungan telepon, Sabtu (11/2/2017) siang.
Herman pun pulang ke kampungnya di Je'netallasa dan melaporkan kejadian yang dialami kepada keluarganya.
Mendapat laporan Herman, Aldi (18), Reski (21) dan Abdul Asiz Sikki (45) mendatangi Prada RD untuk menanyakan alasan Herman ditendang.
Bukannya mendapat jawaban klarifikasi dari Prada RD, ke empatnya malah diserang oleh Prada RD dengan pukulan tangan dan tendangan.
Akibatnya, Herman, Aldi, Reski dan Abdul Asiz Sikki pun menderita sejumlah luka lebam dan sobek pada wajah.
Tindakan Prada RD yang membabi buta diduga akibat pengaruh minuman keras.
Baca: Bachtiar Nasir: Uang di Saya Cuma Rp 3 Miliar, Belum Terpakai Semua
"Dia (oknum Prada RD) katanya cuti sudah dua hari dan ke rumah orang tuanya di Tana Toa, namun kata warga dia minum-minum, mungkin karena mabuk jadi dia sudah tidak mengenali Herman yang juga sepupunya," ujar Abd Samad.
Usai melakukan pemukulan, Prada RD kemudian melarikan diri ke perkebunan warga.
Sementara Danramil Bangkala, Mayor Inf Nurwahid, mengaku telah mengamankan prada RD dan telah mendamaikan kasus pemukulan itu.
"Iya sudah kita pertemukan dengan korban dan sepakat berdamai, korban memaafkan pelaku begitu juga pelaku, sudah selesai, semuanya aman," kata Nurwahid.
Plt Dandim 1425 Jeneponto, Letkol Inf Kamidyanto yang dikonfirmasi tribunjeneponto.com terkait hal itu, juga membenarkan kejadian itu.
"Kita sudah laporkan ke kesatuannya dan sudah aman, karena sudah dipertemukan tadi," kata Kamidyanto.
Sementara, Kapolres Jeneponto, AKBP Hery Susanto yang juga dikonfirmasi belum berkomentar terkait pemukulan warga sipil tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.