Panwaslu Temukan Dua Spanduk 'Selamat Menerima Serangan Fajar' dari Rumah Kader Partai
Panwaslu Kota Pekanbaru mengamankan dua spanduk provokatif dari rumah seorang kader partai yang tertangkap memasang spanduk tersebut Selasa dini hari.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Panwaslu Kota Pekanbaru menilai ada nada provokatif dalam spanduk ditemukan di wilayah Rumbai Pesisir, Selasa (14/2/2017) dini hari.
Ketua Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslu Pekanbaru, Yasrif Yakup Tambusai, mengatakan kalimat provokatif yang dimaksud adalah tulisan, "ambil uangnya."
"Spanduk tersebut mengatasnamakan warga Pekanbaru Bersatu, kita sudah amankan," ungkap Yasrif dalam keterangannya di di kantor Panwaslu Pekanbaru, Selasa siang.
Baca: Kader Partai Tertangkap Pasang Spanduk Selamat Menerima Serangan Fajar
Ada tiga spanduk yang disita. Satu sudah terpasang sedangkan dua lagi kita dapatkan dari kediaman lelaki yang memasang," ia menambahkan.
Menurut Yasrif spanduk tersebut sudah terpasang selama satu jam sebelum akhirnya dicopot petugas Panwaslu Kota Pekanbaru.
"Kita langsung antisipasi dan mencari tahu siapa yang memasang. Kita temukan seorang lelaki berinisial S yang seorang pengurus ranting salah satu partai politik. Di rumahnya kita dapatkan lagi dua spanduk yang belum terpasang," papar dia.
Terkait kelanjutan proses pelanggaran tersebut pihak Panwaslu masih mendalaminya. Saat ini Pilkada Pekanbaru tengah memasuki masa tenang.
Panwaslu juga mendapatkan laporan terkait pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye dan penyebaran brosur yang mengatasnamakan beberapa pasangan calon.
Menurut Yasrif, alat peraga kampanye yang terpasang ditemukan sejak hari pertama sudah ditanggalkan namun hari kedua kembali dipasang.
"Sampai dini hari tadi kami masih dapatkan laporan APK dipasang pada masa tenang," Yasrif menambahkan.
Dalam tahapan Pilkada, Panwaslu juga mendalami pelanggaran yang dilakukan salah satu camat selama masa kampanye.
Pelanggaran ditemukan adalah mengajak untuk memeilih salah atu paslon oleh camat tersebut.
"Untuk pelanggaran ASN selam masa kampenye, kit masih lakukan pendalaman," ujar Yasrif.
Ia meminta masyarakat, terutama pasangan calon, pendukung dan simpatisan, menjaga kondisi kondusif sehari jelang pencoblosan.