Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilkada di Buleleng Bali, TPS di Desa Bengkala Pakai Bahasa Isyarat

ejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di komunitas "kolok" atau tuli bisu Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng, Bali, menggunakan bahasa isyarat

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pilkada di Buleleng Bali, TPS di Desa Bengkala Pakai Bahasa Isyarat
Antara
Empat orang penyandang disabilitas bersiap menggunakan hak pilih pada Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 di TPS 07 Kelurahan Cawang, Jakarta, Rabu (15/2). Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pemilihan umum kepala daerah secara serentak di 101 daerah pemilihan. ( ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/17.) 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di komunitas "kolok" atau tuli bisu Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng, Bali, menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan warga.

"Di desa kami terdapat masyarakat disabilitas tuli bisu sehingga perlu difalisitasi bahasa isyarat," kata Ketua Panitia Pemungutan Suara (TPS) 5 Desa Bengkala, Ketut Sudarsana, di Desa Bengkala, Kabupaten Buleleng, Rabu.

Ia mengatakan, KPU bersama PPS di desa tersebut sebelumnya telah melakukan sosialisasi Pilkada di kalangan penyandang buta tuli di daerah tersebut untuk meningkatkan peran serta masyarakat.

Ia menambahkan, partisipasi pemilih dari kalangan disabilitas diamati cukup tinggi dan hampir semua penyandang buta tuli ikut pencoblosan di lima TPS berbeda.

"Dari TPS kami terdapat sekitar 10 pemilih dari kalangan disabilitas. Di TPS lain juga ada, jumlahnya bervariasi," kata dia.

Lanjut Sudarsana, pihaknya tidak menemukan banyak hambatan dalam berkomunikasi dengan kalangan penyandang disabilitas di desa tersebut.

"Kebetulan kami sudah terbiasa berkomunikasi dengan mereka. Jadi tidak ada masalah ketika memberikan petunjuk proses pencoblosan," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Desa Bengkala memang dikenal sebagai salah satu desa di Pulau Dewata memiliki jumlah warga buta tuli cukup banyak, sering disebut warga "kolok".

Berdasarkan data PPS Bengkala, jumlah pemilih tetap di desa tersebut mencapai sekitar 50 orang berasal dari 22 kepala keluarga (KK). (*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas