Hidupkan Genzet, Indra Maroe Tersengat Listrik Hingga Tewas
Indra Son Meroe (39), warga Dusun 1 Desa Nunuanah di Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, tewas mengenaskan tersengat listrik
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit
TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI -- Indra Son Meroe (39), warga RT 04 RW 02, Dusun 1 Desa Nunuanah di Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, tewas mengenaskan akibat disengat listrik ketika berusaha menghidupkan generator zet (genzet) Kamis (16/2/2017) malam.
"Korban sempat mendapat pertolongan medis dari salah satu bidan desa. Namun nyawanya tidak tertolong," jelas Kapolres Kupang, AKBP Adjie Indra Dwiatma, S.IK, melalui Pejabat Sementara Perwira Urusan (Ps Per Ur) Humas Polres Kupang, Aipda Randy Hidayat, Jumat (17/2/2017) petang.
Tentang kronologi peristiwa, Aipda Randy menjelaskan, korban Indra mengajak 4 orang temannya menikmati minuman keras (miras) jenis sopi di garasi mobilnya di Desa Nunuanah, sekitar pukul 15.00 wita. Sopi dicampur sebotol Kratingdaeng.
Empat orang teman yang menemani korban minum miras adalah Ardy Langga (34), Albert Ma'us (28), Mesak Haninunah (54) dan Melky Selfies (20).
Sekitar pukul 19.00 wita, teman-teman korban pamit pulang. Namun korban melarang mereka dan meminta mereka menunggu agar istrinya, Ny. Agnes Elfina Maroe - Oematan menyiapkan makan malam.
Karena listrik padam, korban berjalan menuju belakang rumah untuk menghidupkan genzet.
Ditunggu-tunggu sudah lama, korban belum kembali ke dalam rumah. Istri korban menyuruh Melki Selfis ke belakang untuk mengecek korban.
"Saat tiba di sana, saksi Melki Selfis menemukan korban tergeletak di tanah dekat genzet dalam kondisi tidak sadarkan diri. Saksi berteriak minta tolong lalu rekan-rekan korban yang lain dan istrinya datang menolong dan membopong korban ke dalam rumah," jelas Aipda Randy.
Di dalam rumah, baru diketahui bahwa korban tersengat listrik. Hal itu dibuktikan dengan bahu kiri mengalami luka bakar, luka bakar pada bibir dan pipi kanan, tangan kanan bagian lengan dekat siku ada 4 titik luka bakar, dan bagian pergelangan sebelah kiri mengalami luka bakar.
"Korban masih bernafas meski tidak sadarkan diri. Salah satu rekan korban meminta pertolongan bidan desa atas nama Adriana Maniagala."
"Bidan desa lalu memasang infus. Dan satu botol infus itu dihabiskan. Namun kondisi korban belum stabil bahkan memburuk," jelas Aipda Randy.
Keluarga dekat korban dari Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, dikabari. Lalu mereka datang membawa tabung oksigen (O2) bersama beberapa petugas medis.
Setelah tiba pagi dini hari, ternyata korban sudah meninggal dunia dan tidak bisa tertolong.
"Keluarga korban menolak upaya otopsi atas tubuh korban dan mereka menerima kejadian tersebut sebagai takdir Tuhan," jelas Aipda Randy.*