Bandara Pongtiku Tana Toraja akan Terhubung dengan Bali dan Wakatobi
Nantinya akan ada penerbangan dari Bali-Wakatobi-Pongtiku sehingga dapat meningkatkan pariwisata di Toraja.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MAKALE - Janji dan mimpi Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, membangun Bandara Buntu Kunyi, Tana Toraja bakal kandas tahun 2017 ini.
Pembangunan Bandara Buntu Kunyi sepertinya bakal terhenti sementara setelah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengelontorkan anggaran senilai Rp 100 miliar untuk pengembangan Bandara Pongtiku, Tana Toraja dari anggaran APBN tahun 2017 ini.
Bandara ini dinilai lebih representatif dari sisi fasilitas. Sisa dikembangkan maksimal.
"Bandara yang sudah ada sekarang ini (Bandara Pongtiku) lebih panjang sampai paling tidak 1.900-2.000 meter cuma memang bertahap, tahun ini kita akan lakukan perpanjangan runway, supaya pesawat ATR-72 itu bisa mendarat di sana," kata Budi Karya Sumadi, dalam rilis pers Biro Humas Kemenhub RI, kepada TribunToraja.com, Minggu (19/2/2017) pagi.
Dengan rencana ini nantinya akan ada penerbangan dari Bali-Wakatobi-Pongtiku sehingga dapat meningkatkan pariwisata di Toraja.
"Diakui Menhub, Sulawesi Selatan memiliki potensi yang luar biasa khususnya potensi pariwisata. Terkait sektor pariwisata kami mengembangkan Bandara Pongtiku di Toraja, Sulawesi Selatan," ujar Budi.
Baca: Hitungan Sementara, Wihaji-Suyono Unggul di Pilkada Batang
Meski demikian, Kemenhub akan tetap mengembangkan Bandara Buntu Kunyi.
Untuk merealisasikan hal itu sebelumnya, akan dilakukan studi mendalam lebih lanjut oleh tiga universitas.
"Saya sampaikan kepada Gubernur, Bandara Buntu Kunyi masih dikaji karena ada faktor alam yang memang harus kita selesaikan dengan teknologi. Kalau kita selesaikan alam dengan teknologi harus ada studi yang mendalam, oleh karenanya kita akan libatkan tiga universitas," tambah Budi.
Universitas yang akan lakukan studi yaitu Universitas Hasannuddin, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada.