Banyak Warga Merantau, Partisipasi Pemilih di Pilkada Brebes Rendah
Ada sejumlah faktor dalam Pilkada Kabupaten Brebes tingkat partisipasi pemilih sangat rendah.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, BREBES - KPU Brebes mengatakan partisipasi pemilih dalam Pilkada Kabupaten Brebes pada 15 Februari 2017 lalu mencapai 55,54 persen.
Berdasar hasil hitung riil formulir C1 KPU Brebes, warga yang tak menggunakan hak pilih sebanyak 677.608. orang dari total pemilih 1.519.854. Sementara partisipasi pemilih sebanyak 842.246 orang.
Komisioner KPU Brebes Divisi Sosialiasi Moh Subkhan mengatakan awalnya target partisipasi pemilih di Pilkada Brebes 2017 hingga 77,5 persen. Ada beberapa faktor partisipasi pemilih rendah.
"Ada sejumlah warga yang hanya mencoblos karena ada uang. Tapi pada pilkada kali ini berjalan lancar, aman, dan damai tanpa politik uang. Saya jamin itu," ujar Subkhan pada Selasa (21/2/2017).
Sementara, Ketua KPU Brebes Muamar Riza Pahlevi mengatakan warga tidak menggunakan hak suara lantaran banyak dari mereka merantau ke daerah lain dan enggan pulang di hari pencoblosan.
"Pemilih yang tidak mencoblos merupakan perantauan, bekerja di daerah lain termasuk menjadi TKI. Kami tidak bisa memaksa mereka pulang untuk mencoblos," ucap Muamar.
Daerah paling rendah tingkat partisipasinya yakni Kecamatan Songgom. Jumlah partisipasi pemilih di kecamatan tersebut 31.793 dari total jumlah pemilih 69.705 atau 45,6 persen.
Kecamatan Songgom, terang Muamar, paling banyak warganya menjadi TKI. Hal itu berpengaruh pada rendahnya tingkat partisipasi di Pilkada Brebes 2017.
"Jangankan mereka yang merantau di luar negeri. Yang di dalam negeri saja, tidak mau pulang untuk menggunakan hak pilihnya," ia menambahkan.