Juragan Sembako Terseret 30 Motor Demi Kalung Emas
Sri Rusmini (59) terseret sepeda motor sejauh 30 meter saat mempertahankan kalung emas yang dirampas dua jambret.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sri Rusmini (59) terseret sepeda motor sejauh 30 meter saat mempertahankan kalung emas yang dirampas dua jambret.
"Budhe luka di lutut, kening, dan bibir luka robek. Saat ini dirawat di Rumah Sakit Pelita," kata Titi Eka Wahyuni (25), keponakan korban, saat ditemui Tribun Jateng di rumah korban, Semarang, Jumat (24/2/2017) siang.
Sekitar pukul 10.00 WIB. Rusmini sedang mencabuti rumput liar di muka rumahnya. Pedagang sembilan bahan pokok itu mengenakan kalung seberat 16 gram dan cukup mencolok.
Berdasarkan informasi yang diterima, ada dua pria berboncengan mengendarai motor Yamaha Vixion hitam. Mereka melintas di depan rumah korban Rusmini dan dari arah timur ke barat.
Tak berselang lama mereka kembali mendatangi Rusmini. Pria yang membonceng temannya itu segera merampas kalung yang dikenakan Rusmini.
"Kalung itu lalu dioper ke rekan yang mengendarai motor. Budhe spontan mencengkeram kaos bagian pinggang pembonceng, lalu terseret," beber Titi.
Kejadian itu diketahui adik kandung Titi, Rezza Mahardini (20), yang kemudian berlari ke arah para pelaku. Rezza sempat meninju sekaligus menjatuhkan pembonceng dari sepeda motor.
Rusmini selamat. Usai pelaku terjatuh, Rezza berteriak memanggil bantuan. Warga segera datang kemudian ramai-ramai menghajar penjambret secara brutal.
"Satu orang penjambret lolos naik sepeda motor. Kalungnya juga lenyap. Untungnya pelaku satunya dapat kami lumpuhkan," Titi menambahkan.
Berdasar kartu identitas, pelaku yang dihakimi massa bernama Ahmad Sahlan (22), warga Kembangarum, Mranggen. Kondisi Ahmad sangat parah.
Wajah Ahmad bonyok oleh bogem mentah warga yang marah. "Untung petugas kepolisian cepat datang. Jika terlambat, mungkin nyawa pelaku tak tertolong," ungkap dia.
Saat Tribun Jateng mendatangi Mapolsek Pedurungan, hanya ada satu petugas di pos SPKT. Petugas tadi tak tahu menahu soal peristiwa penjambretan di wilayah kerjanya.
"Pak Kapolsek belum datang sedari pagi. Pak Kanit Reskrim juga tak ada. Saya kurang tahu informasinya," ujar petugas berpangkat Aiptu itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.