Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PVMBG Rekomendasikan Dua Alternatif terkait Amblesnya Jalan Kuningan-Majalengka

PVBMG memberikan rekomendasi terkait dengan amblesnya Jalan Raya Darma Kuningan di Blok Wage, Desa Kawahmanuk, Kecamatan Cireungit, Kuningan.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
zoom-in PVMBG Rekomendasikan Dua Alternatif terkait Amblesnya Jalan Kuningan-Majalengka
Istimewa
Sebagian ruas Jalan Raya Darma Kuningan, Blok Wage, Desa Kawahmanuk, Kecamatan Cireungit, Kabupaten Kuningan, ambles, Jumat (17/2/2017). Akibatnya kendaraan baik sepeda motor, mobil, truk, dan lainnya yang akan melintasi jalan tersebut harus dialihkan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi terkait dengan amblesnya Jalan Raya Darma Kuningan di Blok Wage, Desa Kawahmanuk, Kecamatan Cireungit, Kabupaten Kuningan.

Jalan nasional itu masih tetap bisa diperbaiki dan masih bisa terhubung kembali dengan melakukan beberapa langkah alternatif.

"Ada dua langkah alternatif," kata Kepala Sub Bidang Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi Agus Budianto, melalui keterangan resminya, Jumat (24/2/2017).

Baca: Jalan Penghubung Kabupaten Kuningan-Majalengka Ambles

Alternatif pertama, kata Agus, membangun kembali jalan dengan mengikuti kaidah teknik yang sesuai kondisi geologi setempat dan harus memperhitungkan beban kendaraan yang melintasi jalan tersebut.

Beberapa caranya, yaitu menimbun badan jalan dengan pasir dan batu yang dicampur dengan tanah lempung yang dipadatkan.

Berita Rekomendasi

"Bagian permukaan tanah timbunan pada kiri kanan badan jalan agar disemen agar air permukaan tidak masuk ke dalam tanah timbunan/badan jalan. Instansi terkait juga harus membuat dinding penahan (retaining wall) pada tebing jalan dengan pondasi menembus batuan dasar (breksi) dengan pondasi tiang pancang," kata Agus.

Selain itu, genangan air di sebelah barat badan jalan harus dikeringkan dengan membuat gorong-gorong dengan diameter cukup besar sebanyak 2 atau 3 lajur pada dasar lembah.

Kemudian, setiap retakan pada badan jalan dan sekitarnya harus ditutup dengan semen/tanah lempung yang dipadatkan agar air permukaan tidak masuk melalui retakan tersebut.

"Pemerintah juga harus membatasi jumlah muatan kendaraan bermotor yang melewati jalur jalan tersebut. Dan yang paling penting menanam pohon keras berakar kuat dan dalam di sepanjang tebing yang dapat berfungsi menahan lereng," kata Agus.

Baca: Penyebab Amblesnya Jalan Penghubung Kabupaten Kuningan-Majalengka

Adapun langkah alternatif kedua, kata Agus, dengan membangun jembatan, dengan dasar pondasi harus masuk sampai ke batuan dasar. Dasar pondasi jembatan perlu dicor semen agar tidak mudah tergerus air.

"Genangan air sebelah barat badan jalan juga harus dikeringkan dengan membuat saluran kedap dengan diameter cukup besar ata disesuaikan. Selain itu tanam pohon keras berakar kuat dan dalam di sepanjang tebing yang dapat berfungsi menahan lereng," kata Agus.

Agus menyebut, pada lereng bagian atas terdapat kebun campuran dan tegalan yang ditanami pohon pisang, singkong dan pohon kelapa.

Sedangkan di lokasi gerakan tanah dan sekitarnya terdapat jalan aspal dan pemukiman penduduk.

"Adapun bagian bawah amblesnya jalan merupakan kebun campuran serta areal persawahan," kata dia. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas