Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kehilangan Anak dan Istri, Pujono Duduk Lemas di Rumahnya

Pujono duduk lemas. Matanya menerawang seakan masih tak memercayai peristiwa yang menimpa dirinya.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kehilangan Anak dan Istri, Pujono Duduk Lemas di Rumahnya
Surabaya.tribunnews.com/Irwan Syairwan
Pujono menunjukkan potret almarhumah istrinya, Zuhro, yang menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan maut rombongan SDN Jimbaran Wetan, Minggu (26/2/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Pujono duduk lemas. Matanya menerawang seakan masih tak memercayai peristiwa yang menimpa dirinya.

Kendati demikian, dengan kerelaan hati, Pujono masih memberi ruang kepada Surya untuk menyampaikan komentar terhadap peristiwa yang ia alami.

Atas hal ini, Harian Surya pun mengucapkan terima kasih sekaligus berbela sungkawa kepada keluarga besar Pujono.

Istri Pujono (Dra Hj Zuhro) dan anak ketiganya (Ega Nanda) menjadi korban kecelakaan maut di Dusun Banaran, Kelurahan Gondosuli, Temanggung, Karanganyar, Jateng.

Bus Solaris Jaya K 1687 CD yang membawa rombongan guru SDN Jimbaran Wetan Wonoayu diduga mengalami rem blong hingga terperosok masuk ke jurang.Atas peristiwa itu, enam orang dilaporkan tewas, Dua di antaranya adalah istri serta anak Pujono.

Pujono mengatakan beberapa hari sebelum acara tersebut dilaksanakan, istrinya makin sering mengajaknya beribadah. Namun, Pujono juga mendapat cerita kerabatnya bahwa beberapa anggota keluarganya bermimpi gigi tanggal.

"Dia selalu membangunkan saya untuk tahajud bersama. Saya tidak tahu itu firasat atau bukan," kata Pujono.

Berita Rekomendasi

Zuhro sendiri sebenarnya baru pulang dari umroh semingguan lalu. Sekeluarga bersama ketiga anaknya pergi ke Tanah Suci.

Sebelum umroh, Zuhro pindah untuk menjabat sebagai kasekSDN Jimbaran Wetan dari sebelumnya menjabat di SDN Pilang Wonoayu.

Pujono mengatahui kabar ini dari pimpinannya, yaitu Kapolsek Wonoayu AKP Harianto sekitar pukul 12.00 WIB. Pujono sendiri merupakan anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Wonoayu, berpangkat Aiptu.

Istrinya berangkat bersama dua anaknya, Ega Nanda dan Virda Putri Andini. Nahas, untuk Nanda juga turut menjadi korban meninggal.

"Anak saya Virda tadinya tidak mau ikut. Tapi semalam sebelum berangkat ternyata pamit," ujarnya.

Saat ini, yang menjadi kekhawatiran Pujono aadalah anaknya Virda. Pujono merasa trauma psikis yang dirasakan akan membekas seumur hidupnya.

"Anggota keluarga saya sudah ada yang menjemput keKaranganyar," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas