Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kehilangan Anak dan Istri, Pujono Duduk Lemas di Rumahnya

Pujono duduk lemas. Matanya menerawang seakan masih tak memercayai peristiwa yang menimpa dirinya.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kehilangan Anak dan Istri, Pujono Duduk Lemas di Rumahnya
Surabaya.tribunnews.com/Irwan Syairwan
Pujono menunjukkan potret almarhumah istrinya, Zuhro, yang menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan maut rombongan SDN Jimbaran Wetan, Minggu (26/2/2017). 

Di tempat almarhum Suwandi pun duka mendalam sangat terasa. Keluarga besar Suwandi kehilangan tiga anggota keluarganya, yaitu Suwandi, Icha (anak Suwandi), dan Ria Resbana (adik ipar).

Suwandi adalah mantan kasek Jimbaran Wetan yang pindah ke SDN Jimbaran Kulon. Enam tahun sudah, Suwandi menjabat di Jimbaran Wetan.

Kakak Suwandi, H Jaffar Sodiq, menuturkan rombongan berangkat pada Sabtu (25/2/2017) pukul 08.00 WIB. Tujuan pertama ke Telaga Sarangan Magetan dan menginap sehari di sana.

"Dari Sarangan, Minggunya menuju ke Karanganyar, kemudian pulang. Tak disangka peristiwa ini terjadi. Kami sekeluarga benar-benar kehilangan," imbuh Jaffar.

Jaffar mengungkapkan Suwandi berangkat bersama istri, anak, dan adik iparnya. Kabar terakhir yang diterima keluarga, istri Suwandi (Iin) mengalami luka berat dan sedang dirawat di rumah sakit setempat.

Kepergian Zuhro ke Sarangan dan Karanganyar tersebut sebagai acara pisah-sambut kasek SDN Jimbaran Wetan.

"Saya masih shock atas kejadian ini," sambungnya.

Berita Rekomendasi

"Kami dapat kabar 13.30 WIB. Langsung saya suruh anghota keluarga berangkat ke sana," ungkapnya.

Kolega Suwandi, Hariono (Kasek SDN Wonoayu 1), menyatakan sosok Suwandi merupakan guru yang cekatan. SDN yang dipimpinnya selalu mengalami perkembangan signifikan, baik dari sisi akademik maupun manajerial.

"Sebelum di Jimbaran Wetan, kawan saya Suwandi menjabat di SDN Lambangan. Beliau mesti menjabat cukup lama karena tenaganya memang sangat dibutuhkan. Di Lambangan menjabat tujuh tahun, sementara di Jimbaran Wetan menjabat enam tahun," tukas Hariono.

Tak hanya memimpin sekolah, Suwandi pun aktif di berbagai organisasi mulai dari PGRI Sidoarjo hingga menjadi ketua kelompok tani di Desa Wonokasian, Wonoayu.

"Saya kehilangan sahabat sekaligus rekan kerja yang hebat," ucapnya.

Pada kecelakaan ini, enam orang meninggal dunia, yaitu Dra Hj Zuhro (55), kasek SDN Jimbaran Wetan Desa Ketimang Wonoayu, Ega Nanda Hafasinta (10), anak ketiga Zuhro, Drs H Suwandi (54) kasek SDN Jimbaran Kulon Desa Wonokasian Wonoayu, Icha (23) anak kedua Suwandi, Ria Resbara adik ipar Suwandi Beciro Wonoayu, dan Puji Haryono (60) guru SDN Jimbaran Wetan Desa Padangan Tulangan.

Sebanyak enam orang dilaporkan mengalami luka berat dan sedang dirawat di RSUD Karanganyar.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas