Rifki Jibril, Anggota Komplotan Bandit Ini Telah Beraksi 31 Kali
Tersangka mengaku, biasa berkumpul di dekat GOR Pancasila Surabaya sebelum beraksi
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sepak terjang kejahatan yang dilakukan Rifki Jibril (26) berakhir di tangan tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Bandit jalanan asal Jl Sidotopo Wetan Surabaya yang sudah menjambret sebanyak 31 TKP ini berhasil dilumpuhkan tim Anti Bandit, Senin (27/2/2017).
Tim Anti bandit memburu tersangka Rifki Jibril, lantaran dalam melakukan aksi-aksinya bersama kelompoknya cukup sadis.
Dia yang biasa beraksi bersama 10 sampai 20 orang temannya, tidak segan-segan melukai korban yang melakukan perlawanan.
"Tersangka (Rifki Jibril) ditangkap di tempat kerjanya di Sidotopo. Dia bekerja di salah satu Ekspedisi," sebut AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Selasa (28/2/2017).
Shinto mengatakan, tersangka Rifki selalu selalu bekerja secara berkelompok dalam menjalankan aksinya.
Biasanya, dalam setiap aksinya dilakukan dengan 10 hingga 20 orang setelah lebih dulu berkumpul di suatu tempat.
Selanjutnya, kelompok ini berkeliling menggunakan motor guna mencari sasaran.
Mereka telah melakukan aksinya sebanyak 31 TKP di beberapa wilayah Surabaya.
Modus yang dilakukan, lanjut Shinto, kelompok ini memepet, mengerumuni korban dan barang bawaanya, seperti tas, dompet atau hanphone dirampas.
Jika melakukan perlawanan, kelompok ini memukul dan menjatuhkan korban.
Tidak cuma itu, korban juga diancam komlotan ini memakai senjata tajam (sajam).
“Komplotan ini lebih sering memilih korban yang muda-mudi berpasangan dengan membawa tas. Alasannya lebih mudah dan aksi dipimpin Denny yang masih kami kejar," terang Shinto, Selasa (28/2/2017).
Sebanyak 31 TKP yang dilakukan Rifki Jibri dkk, antara lain Jl Undaan, Mayjen Sungkono, Ngagel, Kertajaya, Diponegoro, Ambengan, Biliton, dan Manyar.
Kelompok ini biasa beropersi di bawah pukul 23.00 WIB untuk menghindari patroli dari petugas.
Jika ada petugas yang berpatroli, ada pelaku yang memberi kode dengan membunyikan bunyi klakson motor.
“Pelaku bersama komplotannya selalu membekali diri membawa senjata tajam dan pentungan kayu. Kami melakukan tindakakan tegas dengan menembak tersangka Rifki Jibril ketika dilakukan penangkapan. Dari kelompok ini, sudah ada tujuh pelaku yang ditangkap, lainnya masih dilakukan pengejaran. ," ucap Shinto.
Tersangka Rifki Jibril mengaku, biasa berkumpul di dekat GOR Pancasila Surabaya sebelum beraksi.
Setelah berkumpul, dirinya bersama kelompoknya mencari sasasar di jalan-jalan yang situasainya memungkinkan menjambret.
"Saya sudah melakukan kejahatan menjebret mulai 2014. Lokasinya di beberapa wilayah Surabaya dan paling aman menjabret di sekitar Jl Manyar dan Kertajaya," aku Rifki.
Pria yang mengaku sudah punya tiga anak ini menuturkan, dirinya kadang berperan sebagai joki motor ataun eksekutor merampas barang korban. Sebelum beraksi, dirinya dan temannya juga kadang membawa sajam dan pentungan kayu.
"Seingat saya sudah melukai tiga korban yang melawan. Baru kali ini tertangkap polisi," tutur Rifki.
Dia mengatakan, hasil kejahatan dipakai untuk kebutuhan hidup. Selain dipakai keperluan keluarga, uang hasil curian dipakai membeli baju dan barang lainnya. fat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.