ABK yang Tewas Ceburkan Diri di Pelabuhan Benoa Diduga Pelajari Ilmu Kanuragan
Tingkah laku aneh yang ditunjukkan Aman membuat kapolsek curiga jika ABK ini mempelajari ilmu kanuragan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Tingkah laku aneh yang ditunjukkan Aman membuat kapolsek curiga jika ABK ini mempelajari ilmu kanuragan.
Ciri-ciri yang ditunjukkan sama seperti kejadian sebelumnya yang dialami seorang tahanan yang mempelajari ilmu ini.
Anak buah kapal (ABK) KM Putra Wijaya I PT Jaya Kota, Aman (25) yang menghilang setelah menceburkan diri ke laut, Minggu (26/2/2017), ditemukan tak bernyawa pada Selasa (28/2/2017) pukul 08.45 Wita, di depan Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali.
Sebelum menceburkan diri ke laut, Aman berperilaku layaknya orang yang kesurupan.
Kapolsek Benoa, Kompol Nyoman Gatra menduga Aman mempelajari ilmu kanuragan.
Sesaat sebelum menceburkan diri ke laut, sejumlah rekannya mengaku melihat Aman bertingkah tak wajar semenjak sehari sebelumnya.
Ia menjerit-jerit, tingkah lakunya seperti orang yang sedang kerauhan (kesurupan).
Oleh rekannya sesama ABK kapal, Aman kemudian dibawa ke Masjid Bahari Pelabuhan Benoa.
Di sana ia berusaha ditenangkan oleh pemuka agama.
"Dia dibawa ke masjid kemudian diberi doa oleh Pak Sukandar di masjid," kata Kapolsek KP3 Pelabuhan Benoa, Kompol Nyoman Gatra.
Saat Pak Sukandar sedang merapal doa untuk Aman, tiba-tiba pria asal Yogyakarta tersebut meronta-ronta dan lari ke arah timur menuju area parkir kontainer.
Aman terus berlari kencang.
Tak dihiraukannya orang-orang yang melintas.
Baca: Ratusan Siswa SD Penuhi Kawasan Tugu Kujang Bersiap Menyambut Raja Salman
Sementara di belakangnya sejumlah rekannya dan petugas keamanan mengejar dia.
Sesampainya di tepi dermaga, Aman langsung menceburkan diri ke laut dan tenggelam.
Tim pencari melakukan pencarian selama dua hari.
Selama dua hari pencarian, Aman sempat tak mampu ditemukan tim pencari, meski mereka telah melakukan penyisiran dan menerjunkan tim penyelam ke dasar laut.
Kepolisian bahkan sempat menghaturkan banten (sesajen) agar tubuh korban dapat segera ditemukan.
Atas hal ini, Kompol Nyoman Gatra sempat menduga bahwa Aman memiliki semacam ilmu kanuragan, mengingat profesinya sebagai ABK.
Dugaan tersebut berdasarkan kejadian yang pernah terjadi sebelumnya, di mana pernah ada tahanan di Polsek Benoa yang kerauhan di dalam sel tahanan.
Setelah ditelisik ternyata tahanan tersebut mempelajari semacam ilmu jaran kepang.
"Mungkin saja ya, Aman belajar semacam ilmu karena ABK itu kan tugasnya berat, berhari-hari di atas kapal. Saya pernah dengar ada ABK yang punya ilmu agar tahan hidup berat di atas lautan selama berhari-hari," ujar Kompol Gatra.
Kini setelah jasadnya ditemukan pada hari ketiga, kepolisian masih berupaya menghubungi keluarga Aman yang menurut informasi tinggal di Yogyakarta.
Jenazah Aman telah dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar.