Alasan Bupati Purwakarta Hormati Raja Arab yang Sempatkan Kunjungi Bali
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memuji kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia dan menyempatkan diri belibur ke Bali.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memuji kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia dan menyempatkan diri belibur ke Bali.
Pujian tersebut Dedi tulis di akun Facebooknya, Kang Dedi Mulyadi, Rabu (1/3/2017).
"Sebagai warga negara yang mencintai keragaman budaya, rasa hormat saya sampaikan kepada Yang Mulia Raja Salman, karena menghormati peninggalan budaya nusantara yang masih tersisa," ujar Dedi dalam tulisannya.
Dalam banyak wawancara, Dedi acap menyebut Bali mampu mengidentifikasi identitas kulturalnya yang berpadu dengan konsep wisata, didukung keindahan alamnya.
Bahkan, Ketua DPD I Golkar Jawa Barat itu menegaskan Bali sebagai daerah yang maju karena mengedepankan nilai budaya lokalnya.
Di tengah derasnya akulturasi budaya karena tingginya kunjungan wisatawan asing, Bali masih mampu mempertahankan nilai tradisi dan budayanya.
Dikatakan dia, peradaban Bali merupakan saudara tua masyarakat peradaban Sunda.
"Dalam kunjungan tersebut, ada hal yang menjadi catatan penting, yakni ihwal dipilihnya Bali sebagai tempat berlibur," tulisnya lagi.
Ia kemudian menulis ihwal kesiapan para petugas keamanan hingga semua pihak yang turut menyoroti kedatangan sang rajam
"Kedatangan Raja Salman membuat heboh pemberitaan media, dari mulai jumlah rombongan, kelengkapan peralatan, hadiah bagi petugas keamanan sampai urusan investasi dan kamar super mewah," kata dia.
"Sebagai pribumi, sikap menghormati tamu adalah kewajiban yang harus kita tunaikan. "Somèah hadè ka sèmah" adalah sikap yang melekat pada bangsa kita," kata Dedi.
Ratusan netizen ikut membanjiri kolom komentar Facebook Dedi.
Seperti halnya akun Edi Kurniawan yang menulis, "Hanya segelintir orang yang dangkal Ilmunya kalau menafsirkan Bali adalah wisata maksiat. Raja Salman saja yang Ilmu agamanya sudah mumpuni tidak pernah mempersoalkan hal itu,yang menentukan adalah apa yang akan kita lakukan di Bali sana. Kalau niatnya baik ya baik pula hasilnya."
Kemudian I Wayan Mudita menulis, "Terima kasih Kang Dedi Mulyadi atas apresiasinya kepada budaya Nusantara. hanya dengan menghargai budaya Nusantara kita bisa menjadi bangsa yang berbeda dengan bangsa lain."