Kapolda Babel: Ketahuan Melobi Saya Langsung Diskualifikasi
Kapolda Bangka Belitung langsung mendiskualifikasi calon anggota Polri lewat sarjana jika terbukti melobinya lewat pengusaha, pejabat atau lainnya.
Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Kapolda Kepulauan Bangka Belitung berharap penerimaan anggota Polri melalui Sekolah Inspektur Polri Sumber Sarjana bersih dan bebas KKN.
"Jika ada yang melobi saya lewat pengusaha, pejabat atau lainnya, saya pastikan akan langsung didiskualifikasi," tegas Anton di hadapan panitia penerimaan Polri, peserta dan orangtua peserta saat penandatanganan pakta integritas di Polda Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (2/3/2017).
Penandatanganan pakta integeritas ini dilakukan oleh panitia daerah penerimaan anggota Polri, orangtua dan peserta.
Kapolda, Wakil Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, dan Irwasda turut menandantangi pakta integritas tersebut.
"Itu janji saya, karena dalam penerimaan Polri di Polda Kepulauan Bangka Belitung saya tidak main-main," kembali Brigjen Anton mengingatkan.
Dengan pakta integritas ini baik panitia penyelenggara, orangtua maupun peserta tidak berbuat hal-hal yang bisa mencoreng penerimaan anggota Polri di Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Anton berpesan kepada peserta yang ingin lulus harus yakin pada kemapuan sendiri, tak perlu ambil jalur pintas apalagi menerima janji orang lain yang menyatakan bisa meluluskan peserta.
"Saya minta kalau ada yang seperti itu laporkan. Jika sungkan dengan panitia langsung lapor sama saya akan diturunkan tim untuk mengungkapnya," ucap dia.
Diharapkan, masyarakat yang ingin melaporkan ketidakberesan penerimaan anggota Polri untuk menyertakan bukti sehingga tidak menimbulkan fitnah.
SIPSS di Polda Kepulauan Bangka Belitung diikuti oleh 20 peserta lima di antaranya adalah perempuan dari berbagai disiplin ilmu.
Peserta akan mengikuti seleksi daerah yang dilakukan di Polda Kepulauan Bangka Belitung. Mereka yang lulus akan mengikuti seleksi pusat sebelum dinyatakan lulus dan ikut pendidikan.
Menurut Anton dari pengalaman kebanyakan peserta yang ikut tes menjadi anggota Polri gugur dalam tes psikologi yang mencakup semua aspek.
"Jadi harus benar-benar siap, tak hanya fisik dan mental, namun dalam menghadapi semua tes terutama tes psikologi yang banyak menggugurkan peserta," kata Anton.