Raja Salman ke Indonesia, Ekspor Bordir ke Arab Saudi Diharapkan Meningkat
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman berharap kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia membawa dampak ekonomi hingga ke daerah.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, berharap kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia membawa dampak ekonomi hingga ke daerah.
Tasikmalaya selama ini dikenal sebagai pengekspor kerajinan bordir ke Timur Tengah termasuk Arab Saudi.
"Walau itu pertemuan antarkepala negara, tapi diharapkan imbas positifnya sampai ke daerah. Misal ekspor-ekspor kerajinan dari daerah makin bertambah dan lancar," kata Budi, Kamis (2/3/2017).
Sejumlah komoditas unggulan Tasikmalaya seperti bordir dan beras organik saat ini diekspor ke Timur Tengah. Kedatangan Raja Salman diharapkan peluang ekspor ke Arab Saudi bisa lebih terbuka lagi.
"Kerajinan bordir misalnya, selama ini sudah menjadi barang ekspor ke Timur Tengah. Diharapkan pemerintah pusat melalui menteri terkait bisa mempromosikan bordir agar bisa menambah peluang ekspor ke Saudi Arabia," ujar Budi.
Produksi bordir Tasikmalaya saat ini bernilai tidak kurang dari Rp 30 miliar setiap bulannya. Produk sebanyak itu dihasilkan oleh para pengusaha dan perajin bordir asal Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Sentra bodir di kota sendiri berada di Kecamatan Kawalu.
Walau sudah ada ekspor tapi pangsa pasar terbesar tetap dalam negeri. Terutama di Pasar Tanah Abang sebagai sentra pemasaran terbesarnya.
"Ekspor sebenarnya masih sedikit. Mudah-mudahan ada pembicaraan ke arah peluang ekspor bahan maupun busana muslim ini," ujar dia.