Temui Kapolda Jabar, Emil Bahas Pembentukan Forum Penanggulangan Teroris di Level RW
Menurut Emil, warga di level RT dan RW juga bisa membantu kerja aparat kepolisian untuk mempersempit gerakan pelaku teror
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil bertemu apolda Jabar, Irjen Pol Anton Charliyan di Markas Polda Jabar, Selasa (7/3/2017) untuk membahas penanggulangan terorisme di Kota Bandung.
Seperti diketahui, Kota Bandung baru saja diguncang teror bom panci yang diduga milik Yayat Cahdiyat.
Yayat pun sempat membakar kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo usai meledakkan bom panci di Taman Pendawa, beberapa waktu lalu.
Emil datang ke Polda Jabar bersama perwakilan forum RW se-Kota Bandung, Forum Penanggulangan Teroris Jabar, dan perwakilan pemerintah Kota Bandung. Kedatanganya bersama perwakilan forum RW bukan tanpa alasan.
Emil mengakku ingin membantu aparat kepolisian dalam penanganan teroris di tingkat RW.
"Kami akan bentuk forum komunikasi penanggulangan teroris di tingkat RT/RW," kata Emil kepada wartawan.
Emil mengatakan, Kapolda Jabar siap membantu penanggulangan terois di tingkat RT/RW.
Rencananya RW dan RT di Kota Bandung akan dikumpulkan untuk diberi pengetahuan soal teroris.
"Mungkin dengan satu dua diskusio harapannya, 4-6 minggu ke depan sudah bisa dilantik," kata Emil.
Dikatakan Emil, penanggulangan teroris bisa dilakukan tanpa harus menunggu aparat kepolisian bekerja.
Menurut Emil, warga di level RT dan RW juga bisa membantu kerja aparat kepolisian untuk mempersempit gerakan pelaku teror.
"RT dan RW harus mendeteksi laporan interaksi warga yang mencurigakan dan lainnya," kata Emil. Harapannya, kata dia, pembentukan forum yang juga merupakan eksperimen sosial itu bisa diaplikasikan ke seluruh daerah. "Kalau berhasil bisa dicontoh ke indonesia karena jadi jawaban bagaimana negeri ini aman karena warga peduli," ujar Emil.
Kapolda Jabar menyambut baik gagasan Emil yang termasuk upaya pencegahan aksi terorisme. Diakui Anton, jika aparat kepolisian kewalahan mencegah aksi terorisme tanpa bantuan masyarakat.
"Ini pencegahan konkrit karena dilakukan sampai tingkat RW," kata Anton.
Anton mengatakan, pihaknya akan mengerahkan brigadir RW untuk membantu aparat RT dan RW menanggulangi terorisme. Nanti, kata dia, pihaknya juga akan membentruk satgas yang bisa memberikan pengetahuan soal tanda-tanda pelaku terorisme
"Jadi ini jadi pilot project. Kami akan rumuskan bagaimana tata kerjanya jadi bukan sekedar wacana saja.
Kalau bagus bisa dicontoh kota/kabupaten lainnya," kata Anton. (cis)