11 Tahun Mengoleksi Tarantula, Kini Pemuda ini Punya 2 Ribu Ekor di Kamar
Di rumahnya, ribuan ekor tarantula ini dia simpan dalam toples ataupun akuarium, dalam sebuah ruangan tertutup.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BATU - Bagi kebanyakan orang, tarantula adalah binatang yang menyeramkan.
Namun tidak demikian bagi Steve Stanley (38), pria asal Perumahan Diponegoro, Kota Batu.
Pria ini telah mengoleksi banyak tarantula, bahkan jumlahnya telah melampaui 2 ribu ekor.
Di rumahnya, ribuan ekor tarantula ini dia simpan dalam toples ataupun akuarium, dalam sebuah ruangan tertutup. Untuk satu tarantula, ditempatkan dalam satu wadah tersendiri.
Stanley mengaku kecintannya terhadap tarantula telah muncul sejak masih berumur empat tahun.
Saat itu ia suka sekali bermain di taman dengan binatang seperti kumbang, kepik, dan tarantula.
Akhirnya ia ingin memelihara tarantula ketimbang serangga lainnya karena Tarantula hidupnya lebih panjang.
"Saya suka tarantula karena hidupnya panjang. Bisa sampai 20 tahun. Kalau serangga kan tidak sampai 20 tahun. Sejak kecil sudah suka sekali sama serangga. Koleksi dulu juga pernah, tapi saat ini yang saya seriusi pelihara tarantula," ujar pria asal Cepu ini.
Tahun 2006 ia mulai membeli tarantula jenis Ren Knee dari Amerika. Harga tarantula pertama yang ia miliki ialah Rp 3,5 juta. Ia beli tahun 2006. Lama kelamaan, koleksinya bertambah hingga 2.000 ekor.
Jumlahnya memang fantastis karena dalam sekali bertelur, tarantula dapat menghailkan 500 telur sekaligus.
Dari 2.000 ekor tarantula yang dimiliki, terdapat 50 jenis. Di antaranya Lasiodora Parahybana dari Brazil, serta Brachypelma Smithi Tarantula dari Mexico. Dari ribuan ekor itu, Steve menyebut bahwa tak ada satupun yang dia jual.
Meski binatang itu berbahaya, Stanley tak pernah digigit oleh tarantula peliharaannya karena sudah menguasai cara merawat tarantula yang aman.
Dia menyebut, memelihara tarantula memang tidak bisa sembarangan. Sebab bila tidak, binatang itu bisa menggigit. Gigitannya, dapat menyebabkan demam, namun tidak sampai menimbulkan kematian.
"Memelihara tarantula ini asik, nggak ribet. Nggak perlu dimandikan, nggak perlu dibersihkan kadangannya. Makan saja kadang sebulan sekali. Kotorannya juga tidak ada, paling-paling hanya ganti kulit," kata Steve.
"Mereka ini selain tahan lapar, juga tidak butuh ruang yang luas," sambungnya.
Stanley menyebut tarantula bukanlah binatang yang menyeramkan. Malahan, sudah bisa dibilang sebagai binatang peliharaan. Sebab, mulai 2014 sudah banyak orang yang memiliki hobi memelihara binatang itu.
"Yang jelas dia ini binatang yang tidak suka ketika terlalu banyak di pegang, atau berinteraksi dengan kulit manusia. Kalau terlalu banyak dipegang dia lebih agresif dan stress," pungkasnya. (Sany Eka Putri)