TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tim khusus Polda Sulsel berhasil menangkap sindikat perampok nasabah bank antar kabupaten/kota antar-provinsi di Sulawesi.

Sindikat perampok nasabah bank di Sulawesi ini masing-masing bernama Ali alias Ali Pesek (27), warga Jalan Malino, Kabupaten Gowa; Iwan (42), warga Jalan Sungai Saddang Baru, Makassar dan; Maskur alias Mas (24), warga Jalan Abdul Kadir, Makassar.

Tersangka Ali tewas ditembak dan dua tersangka lainnya, Iwan serta Maskur, ditembak kakinya karena menyerang polisi dengan menggunakan parang.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani yang dikonfirmasi mengatakan, ketiga tersangka telah merampok nasabah bank di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, pada 10 Maret 2017 dan menggasak uang tunai Rp 50 juta.

Pada 17 November 2016 lalu, ketiga tersangka juga merampok nasabah bank di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dan menggasak uang Rp 45 juta.

"Ketiga tersangka juga pernah merampok di depan Polres Pinrang dan menggasak uang nasabah bank Rp 200 juta. Selain itu, ketiga tersangka sudah lama menjadi DPO di sejumlah polres di jajaran Polda Sulsel," ungkapnya.

Adapun barang bukti yang disita polisi, kata Dicky, yakni 3 unit motor dan sebilah parang yang digunakan para tersangka dalam beraksi.

Dicky menceritakan kronologi penangkapan yang memaksa polisi menembak mati seorang tersangka dan menembak kaki kedua tersangka.

Awalnya, tim khusus mendapat informasi keberadaan tersangka Ali Pesek. Tim Khusus Polda Sulsel pun menangkap Ali Pesek di rumahnya di Jalan Malino, Kamis (16/3/2017) dini hari.

"Dari penangkapan Ali Pesek, polisi kemudian menangkap Iwan dan Maskur di rumahnya masing-masing hingga subuh. Di situ, tersangka Ali merampas barang bukti parang dan membacok punggung seorang polisi. Beruntung, anggota menggunkan body vest atau rompi. Terpaksa, Ali Pesek ditembak dan peluru mengenai dada kirinya. Dua tersangka lainnya yang berusaha melarikan diri terpaksa ditembak kakinya," terangnya.

Dicky menambahkan, ketiga tersangka merupakan residivis sindikat perampok nasabah bank. Sebelumnya, ketiga tersangka dipenjara pada tahun 2016.(Kontributor Makassar, Hendra Cipto)