Kisah Saban dan Istri Bersama 3 Anaknya Hidup Seatap dengan Kambing dan Ayam
Saban dan keluarganya sudah lima bulan terakhir hidup berdesakan di bangunan sisa reruntuhan seluas 3x6 meter persegi tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
"Di situ (bagian belakang) juga biasa mandi dan nyuci. Kalau air kami pakai sumur galian," kata Trihawati.
Kemiskinan memaksa warga Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Saban (60) bersama istri, Trihawati (40) dan ketiga anaknya tinggal satu atap bersama kambing dan ayam milik orang lain.
Kehidupan memprihatinkan yang dialami Saban sekeluarga, ternyata terdengar di telinga Bupati Lampung Tengah, Mustafa, kemarin petang.
Mustafa pun langsung turun ke kediaman Saban, sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (22/3).
Setibanya di kediaman Saban, Mustafa mengatakan prihatin dengan kondisi yang dialami lima anggota keluarga itu.
Langkah untuk membantu pun sudah ia siapkan melalui Dinas Sosial (Dissos) setempat.
"Besok (hari ini) langsung kita instruksikan Dinas Sosial ke sini (kediaman Saban), biar didata. Kita prioritaskan supaya keluarga ini mendapatkan bantuan agar hidup keluarga ini bisa lebih layak lagi," terang Mustafa.
Ia mengatakan, Pemkab Lamteng saat ini tengah menggulirkan program terkait kesejahteraan masyarakat melalui bantuan sosial dan bedah rumah.
Tahun ini, sambung Mustafa, program bedah rumah dialokasikan untuk 2.000 warga kurang mampu.
"Kita sudah siapkan 2.000 program bedah rumah melalui bantuan dengan Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia). Saat ini sudah kita ajukan dan tinggal menunggu persetujuan saja supaya realisasinya kita bisa lakukan secepatnya," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Mustafa juga menginstruksikan camat dan jajarannya untuk pro aktif mendata warga di lingkungan masing-masing supaya mengetahui kondisinya. (Syamsir Alam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.