Jasad Yensi Ditemukan, Kain Gendongan Masih Melekat di Tubuhnya
Sehari sebelumnya, dua anak korban, Reza (4) dan Alif yang masih berusia sepuluh bulan, sudah lebih dulu ditemukan dan sudah dimakamkan.
Editor: Dewi Agustina
Pihak keluarga ingin memastikan penyebab meninggalnya korban.
Setelah divisum, barulah korban dimakamkan di pemakaman setempat, tempat kedua anaknya juga dikuburkan sebelumnya.
Baca: Jasad Yensi Mengapung di Sungai Kelingi Setelah Dua Hari Tenggelam
Salah seorang keluarga korban, Muin (53), mengatakan pihak keluarga sebagian sudah bisa menerima musibah yang mereka alami.
Sebab menurutnya, semua itu sudah merupakan takdir dari Yang Maha Kuasa.
Namun untuk memastikan penyebab meninggalnya korban, mereka meminta agar dilakukan visum terhadap jenazah.
"Dengan dilakukan visum mudah-mudahan bisa diketahui penyebab meninggalnya. Apakah murni karena tenggelam ataukah karena penyebab lainnya," ujar Muin.
Kerabat lainnya, Edi Yoso menyatakan, alasan pihak keluarga meminta visum terhadap korban, karena menduga ada kejanggalan terkait peristiwa yang dialami ketiga korban.
Dengan divisum, bisa diketahui penyebab meninggalnya korban, apakah karena tenggelam ataukah karena ada dugaan motif lainnya.
Yensi (28), warga Kelurahan Muarabeliti, Kecamatan Muarabeliti, dikabarkan tenggelam bersama kedua anaknya, Reza (4) dan Alif yang masih berusia sepuluh bulan, Rabu (22/3/2017) sekitar pukul 09.00 WIB.
Ketiganya tenggelam karena diduga biduk yang ditumpanginya karam di Sungai Kelingi yang terletak di Dusun VIII Seriang, Desa Petunang, Kecamatan Tuah Negeri.
Peristiwa bermula ketika Yensi bersama dua anaknya dan Moris Anggara (25), suaminya, akan ke dusun dari kebun dengan menggunakan perahu biduk.
Saat menyeberang sungai, tiba-tiba perahu biduk yang digunakan terisi oleh air karena bocor di bagian belakangnya.
Mengetahui perahu tersebut terisi air, suami korban lantas melompat dari perahu untuk mendorong perahu yang digunakan ke tepi sungai.