Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jasad Yensi Ditemukan, Kain Gendongan Masih Melekat di Tubuhnya

Sehari sebelumnya, dua anak korban, Reza (4) dan Alif yang masih berusia sepuluh bulan, sudah lebih dulu ditemukan dan sudah dimakamkan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jasad Yensi Ditemukan, Kain Gendongan Masih Melekat di Tubuhnya
Istimewa
Setelah lebih dari dua hari dua malam hanyut tenggelam di Sungai Kelingi, Dusun VIII Seriang, Desa Petunang, Kecamatan Tuahnegeri, Yensi (28) ditemukan Jumat (24/3/20107) sekitar pukul 11.30 WIB. 

Pihak keluarga ingin memastikan penyebab meninggalnya korban.

Setelah divisum, barulah korban dimakamkan di pemakaman setempat, tempat kedua anaknya juga dikuburkan sebelumnya.

Baca: Jasad Yensi Mengapung di Sungai Kelingi Setelah Dua Hari Tenggelam

Salah seorang keluarga korban, Muin (53), mengatakan pihak keluarga sebagian sudah bisa menerima musibah yang mereka alami.

Sebab menurutnya, semua itu sudah merupakan takdir dari Yang Maha Kuasa.

Namun untuk memastikan penyebab meninggalnya korban, mereka meminta agar dilakukan visum terhadap jenazah.

"Dengan dilakukan visum mudah-mudahan bisa diketahui penyebab meninggalnya. Apakah murni karena tenggelam ataukah karena penyebab lainnya," ujar Muin.

Berita Rekomendasi

Kerabat lainnya, Edi Yoso menyatakan, alasan pihak keluarga meminta visum terhadap korban, karena menduga ada kejanggalan terkait peristiwa yang dialami ketiga korban.

Dengan divisum, bisa diketahui penyebab meninggalnya korban, apakah karena tenggelam ataukah karena ada dugaan motif lainnya.

Yensi (28), warga Kelurahan Muarabeliti, Kecamatan Muarabeliti, dikabarkan tenggelam bersama kedua anaknya, Reza (4) dan Alif yang masih berusia sepuluh bulan, Rabu (22/3/2017) sekitar pukul 09.00 WIB.

Ketiganya tenggelam karena diduga biduk yang ditumpanginya karam di Sungai Kelingi yang terletak di Dusun VIII Seriang, Desa Petunang, Kecamatan Tuah Negeri.

Peristiwa bermula ketika Yensi bersama dua anaknya dan Moris Anggara (25), suaminya, akan ke dusun dari kebun dengan menggunakan perahu biduk.


Saat menyeberang sungai, tiba-tiba perahu biduk yang digunakan terisi oleh air karena bocor di bagian belakangnya.

Mengetahui perahu tersebut terisi air, suami korban lantas melompat dari perahu untuk mendorong perahu yang digunakan ke tepi sungai.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas