Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis Walhi di Bangka Mengecor Kaki untuk Dukung Petani Kendeng

Tiga aktivis yang tergabung dalam Wahana lingkungan hidup Indonesia (Walhi) Kepulauan Bangka Belitung menggelar aksi cor kaki

Editor: Sanusi
zoom-in Aktivis Walhi di Bangka Mengecor Kaki untuk Dukung Petani Kendeng
Tribun Lampung/Perdiansyah
Pusat Perjuangan Rakyat Lampung (PPRL) menggelar aksi solidaritas di Bundaran Tugu Adipura Kota Bandar Lampung untuk Petani kendeng yang sedang melakukan aksi perlawanan dengan menyemen kaki didepan Istana Negara, Kamis (23/03). Dalam aksi solidaritas ini PPRL juga melakukan aksi cor kaki sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah khususnya Provinsi Jawa Tengah yang mengeluarkan SK Izin Penambangan Bahan Baku Semen No.60 1/30 di kawasan gunung Kendeng. (Tribun Lampung/Perdiansyah) 

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Tiga aktivis yang tergabung dalam Wahana lingkungan hidup Indonesia (Walhi) Kepulauan Bangka Belitung menggelar aksi cor kaki sebagai wujud solidaritas terhadap petani di kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, yang menolak pembangunan pabrik semen di Jateng.

Aksi yang digelar di Lapangan Merdeka Pangkal Pinang ini sekaligus sebagai bentuk penolakan terhadap alih fungsi lahan pertanian yang marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

“Tidak hanya menyuarakan penolakan terhadap pembangunan pabrik semen, kami juga mengkritisi program hutan tanaman industri yang akan mengkonversi lahan di 40 desa di Kepulauan Bangka Belitung,” kata Ketua Walhi Kepulauan Bangka Belitung Uday Ratno, Minggu (26/3/2017).

Dalam aksinya, para aktivis membentangkan poster bergambar Bu Patmi, seorang petani Kendeng yang meninggal dunia.

Walhi Kepulauan Bangka Belitung, dalam pernyataan sikapnya, menyampaikan sejumlah hal, di antaranya meminta menteri lingkungan hidup untuk melakukan moratorium rekomendasi izin usaha pemanfaatan hasil hutan dan kawasan.

Mereka juga mendesak realisasi mandat perhutanan sosial dengan mendorong implementasi wilayah kelola rakyat.

Selain cor kaki, para aktivis menampilkan pagelaran musik, menyalakan puluhan lilin, serta tabur bunga.(Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas