Suherman Desak Adanya Investigasi Pembangunan Bandara Supadio
Pembangunan proyek Bandara Internasional Supadio yang menelan biaya miliaran rupiah, ini terkesan sembrono dan amburadul
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Menanggapi adanya insiden plafon ruang tunggu Bandara Internasional Supadio yang ambruk pada Minggu, (26/3/2017) sore.
Tokoh Masyarakat Kalbar, Suherman menilai, pembangunan proyek Bandara Internasional Supadio yang menelan biaya miliaran rupiah, ini terkesan sembrono dan amburadul.
"Tidak mengikuti standar mutu yang sudah disepakati dalam kontrak perjanjian kerja, serta lemahnya pengawasan dalam pembangunan Bandara Internasional Supadio ini," ujarnya, Minggu (26/3).
Pria yang kerap menggunakan layanan dan fasilitas Bandara Internasional Supadio ini menuturkan, kejadian ini menjadi preseden buruk bagi layanan bandara di Indonesia, terlebih kejadian ambruknya plafon di Bandara Internasional Supadio sudah kali kedua terjadi.
"Disinyalir ada indikasi korupsi terhadap pembangunan Bandara Internasional Supadio ini, sehingga mutu dan kualitasnya, belum apa-apa sudah ambruk," katanya.
Ia berharap instansi dan aparat terkait untuk segera memeriksa kontraktor dan konsultan proyeknya karena merupakan obyek vital nasional dan merupakan salah satu bangunan yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalbar, sementara pembangunannya terkesan asal-asalan.
"Apalagi kejadiannya sudah dua kali dan ada korban, walaupun hanya luka-luka ringan," katanya.
Hal ini menurutnya, disebabkan pengerjaan yang terkesan asal-asalan dan tidak memperhatikan standar mutu pembangunan, selayaknya bandara internasional.
"Selain itu juga lemahnya pengawasan. Otoritas bandara harus memberikan pelayanan dan kenyamanan, serta menjamin keamanan bagi calon penumpang, apalagi ini sekelas bandara internasional. Jadi penumpang bandara atau pengguna layanan bandara harus diberikan pelayanan dan keamanan, serta kenyamanan," tegasnya.
Ketua Koordinator Wilayah KSBSI Kalbar ini juga menambahkan, dengan adanya insiden ini, tentunya membuat calon penumpang maupun pengguna layanan bandara merasa tidak aman dan nyaman.
"Karena takut atau khawatir kalau kejadian ini terulang kembali. Jadi kami mengharapkan, agar pihak-pihak terkait untuk segera melakukan investigasi terhadap kejadian ini, jangan sampai terulang kembali," katanya.