Dosen Biosains Hewan: Gerakan Menakuti Bikin Ular Serang Manusia
Dosen Biosains Hewan STKIP Pembangunan Indonesia, Muh Rizaldy Trias MSi mengatakan cara menghadapi ular Pyhton di dalam hutan.
Editor: Sugiyarto
![Dosen Biosains Hewan: Gerakan Menakuti Bikin Ular Serang Manusia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/akbar-yang-ditelan-ular-piton_20170329_214405.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Dosen Biosains Hewan STKIP Pembangunan Indonesia, Muh Rizaldy Trias MSi mengatakan cara menghadapi ular Pyhton di dalam hutan.
"Jangan membuat gerakan yang akan menakuti ular tersebut, karena biasanya kepanikan akan membuat ular kaget dan memangsa korban," kata Master Biosains Hewan IPB ini, Rabu (29/3/2017).
Ia mengatakan ular bangsa sanca (ular-ular besar) memang memangsa binatang skala besar seperti kerbau, rusa, kambing dan bahkan manusia karena mereka merupakan hewan karnivora (pemakan daging).
"Ular ini memang jarang makan tapi ketika lapar maka pasti mencari makanan dalam ukuran besar," katanya.
Ular yang masuk dalam family phytonidae genus Malayophyton ular memakan seluruh mangsanya tanpa sisa.
Selain itu, ular ini memiliki gigi menghadap kebelakang yang menahan mangsanya tetap di mulut supaya mangsa tidak melarikan diri.
"Secara fisiologis ular ini memang menelan, Nanti di dalam perutnya baru dicerna," katanya.
Sebelumnya, ular piton atau sanca kembang atau sanca batik sepanjang kurang lebih tujuh meter menelan Akbar (25) di kebun kelapa sawitnya di Desa Salubiro, Kecamatan Korossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
Ular itu diketahui menelan Akbar bulat-bulat hingga tak bernyawa.
Kejadian tragis yang menimpa Akbar yang diperkirakan terjadi antara Minggu (26/3/2017) dan Senin (27/3/2017). (*)