Baru Empat Lapas di Jabar yang Dipasang X-Ray
Susi mengakui, terbatasnya anggaran menjadi kendala dan baru memprioritaskan pemasangan X Ray lapas dan rutan terbesar di Jabar
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pencegahan penyelundupan benda terlarang seperti narkoba dan ponsel ke dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) di Jabar masih tekendala prasarana yang memadai.
Belum semua lapas dan rutan yang ada di Jabar memiliki peralatan canggih seperti X-Ray, alat yang dianggap bisa mencegah masuknya barang terlarang.
Dari 31 lapas dan dua rutan yang ada di Jabar, baru beberapa lapas dan rutan yang memiliki X-Ray.
"Di Jabar sendiri baru ada empat X-Ray. X-Ray itu ada di Lapas Banceuy, Lapas Cirebon, Rutan Depok, dan Lapas Cibinong," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkum dan HAM Jabar, Susi Susilawati kepada wartawan di Lapas Banceuy, Jalan Soekanro-Hatta, Kota Bandung, Jumat (31/3/2017).
Susi mengakui, terbatasnya anggaran menjadi kendala.
Pihaknya baru memprioritaskan pemasangan X-Ray lapas dan rutan terbesar di Jabar.
"Memang bertahap, tahun ini memang baru dikasih (empat)," kata Susi.
Susi mengatakan, permintaan X-Ray sudah diajukan ke Kementerian Hukum dan HAM sejak lama. Sebab, kata dia, X-Ray dianggap efektif mencegah masuknya benda terlarang dari luar lapas atau rutan.
"Fungsinya jelas untuk deteksi barang bawaan pengunjung," kata Susi.
Tak hanya untuk pengunjung, kata Susi, X-Ray itu juga untuk mendeteksi barang bawaan petugas yang baru masuk ke tempat kerjanya.
Sebab, tidak menutup kemungkinan masih ada oknum petugas yang menyelundupkan benda terlarang ke warga binaan.
"Barang (terlarang) di dalam itu bisa dari pengunjung dan petugas yang tidak berintegritras," kata Susi.
Susi mengatakan, pihaknya akan mengajukan kembali pemasangan X-Ray di setiap lapas dan rutan di Jabar.
Harapannya. Lapas dan rutan di Jabar bersih dari peredaran gelap narkoba dan obat terlarang.
"Mudah-mudahan dikasih lagi tergantung keuangan negara," kata Susi. (cis)