Petani Takut ke Kebun Sawit, Diperkirakan Masih Ada Lima Ular Piton
Dia memperkirakan, ular piton maut itu hampir saja masuk ke perkampungan warga mencari mangsa.
Editor: Dewi Agustina
Dia memperkirakan, ular piton maut itu hampir saja masuk ke perkampungan warga mencari mangsa.
"Karena ular tersebut merupakan jenis ular pemangsa yang ganas, memiliki ciri hitam kecokelatan," katanya.
Ular itu juga, kata Abidin, cukup kebal senjata tajam.
"Lebih sepuluh kali kami tombak, belum dimakan (tidak mati)," ujarnya.
Warga haru berpuluh-puluh kali menyerang ular dengan senjata tajam baru lumpuh, mati.
Kerap Dililit Piton
Abidin menceritakan pula, warga daerah Desa Salubiro, terutama pekebun sawit, kerap dililit ular piton.
"Tapi tidak sampai ada yang ditelan," katanya.
Abdul Rahim mengatakan, kemungkinan ular pemangsa Akbar marasa terganggu.
"Karena ekor ular tersebut sudah hilang (terpotong), diperkirakan sekitar 20 sentimeter," kata Abdul Rahim kepada Tribunsulbar.com.
Menurut Adhan Andi Sirajuddin, ada tujuh ular piton raksasa di perkebunan sawit Salubiro yang warga ketahui.
"Ada tujuh ekor ular piton besar yang menyebar, dan baru dua yang berhasil dibunuh, termasuk yang menelan Akbar," katanya.
Artinya, jika jumlah demikian pasti, tersisa lima piton raksasa yang bersarang di Salubiro.
"Di sini memang banyak, pernah juga sebelumnya kita bunuh, saat melakukan pembukaan lahan sawit,” kata Adhan.
Menurut Adhan, pada tahun 1983, petani sawit Salubiro menemukan piton raksasa yang sudah tidak bisa bergerak, masih hidup.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.