Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buronan Penodong Anak Sekolah di Pelabuhan Ferry Diringkus

Setelah buron empat bulan Arkan Wiriyanto (24) akhirnya mendekam di sel tahanan Polsek Panjang, Bandar Lampung.

Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Y Gustaman
zoom-in Buronan Penodong Anak Sekolah di Pelabuhan Ferry Diringkus
Wartakotalive.com/Andika Panduwinata
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Setelah buron empat bulan Arkan Wiriyanto (24) akhirnya mendekam di sel tahanan Polsek Panjang, Bandar Lampung.

Polisi menangkap buronan kasus pencurian dengan kekerasan ini di rumahnya di Srengsem, Panjang, Bandar Lampung. Ia sempat menghindar dari kejaran polisi.

"Dia pergi dari rumahnya selama empat bulan ini ke tempat-tempat temannya,” ujar Kapolsek Panjang Komisaris Sofingi kepada wartawan pada Minggu (2/4/2017).

Petugas mendapat informasi Arkan pulang ke rumahnya. Saat itulah pemuda pengangguran ini ditangkap.

Arkan pernah menodong siswa-siswa sekolah di Pelabuhan Ferry pada November tahun lalu. Ia beraksi bersama tiga rekannya Rizky, Ijal dan Riko. Ketiganya sudah ditangkap polisi lebih dahulu.

Komplotan Arkan meresahkan pengunjung Pelabuhan Ferry. Sedikitnya ada enam korban penodongan melapor ke Polsek Panjang, termasuk anak-anak sekolah.

Berita Rekomendasi

Setiap sore Pelabuhan Ferry dikunjungi anak-anak sekolah yang bermain. Pelabuhan ini menjadi spot foto bagi mereka entah dengan kamera DSLR atau telepon seluler.

Para tersangka yang tinggal di sekitar pelabuhan, sengaja nonkrong di Pelabuhan Ferry menunggu anak-anak sekolah itu datang.

Begitu para korbannya tiba, Ijal dan kawan-kawannya menghampiri. "Mereka menodong korban menggunakan senjata tajam untuk meminta barang-barang," ia menambahkan.

Tidak hanya menodong, para tersangka juga mengancam akan melukai korban jika teriak atau melawan. Anak-anak sekolah itu takut sehingga menyerahkan barang berharga bawaannya.

Komplotan ini menjual barang-barang tersebut ke penadah. "Hasil penjualan mereka gunakan untuk foya-foya seperti membeli minuman keras untuk diminum bersama-sama," jelas dia.

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas