Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teknik dan Cara Pelaku Pembunuhan Siswa Taruna Terinspirasi Film Rambo

Menurut Kapolda Jateng Condro Kirono, teknik serta cara pelaku membunuh korban terinspirasi dari film Rambo.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Teknik dan Cara Pelaku Pembunuhan Siswa Taruna Terinspirasi Film Rambo
Dokumentasi Tribun Jogja
Pintu gerbang masuk SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah. DOKUMENTASI TRIBUN JOGJA 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Pelaku pembunuhan siswa SMA Taruna Nusantara Magelang telah terungkap.

AMR ialah tersangka yang membunuh korban (KW), ia juga merupakan teman satu angkatan korban.

Dalam press rilis yang dilakukan di Polres Magelang, Sabtu (1/4/2017), Kapolda Jawa Tengah, Irjen Polisi Condro Kirono, mengatakan bahwa pelaku membunuh korban lantaran sakit hati karena aksinya mencuri buku tabungan dan uang murid lain diperingatkan oleh korban.

Hal tersebut membuat pelaku langsung membunuh korban pada pukul 03.30 WIB.

Condro Kirono menambahkan aksi pelaku tersebut juga dipicu hal lain.

"Selain sakit hati karena diperingatkan mengenai pencurian uang dan buku tabungan, pembunuhan tersebut dipicu lantaran korban meminjam ponsel pelaku. Dan pada saat penggeledahan ponsel pelaku yang dibawa korban disita oleh pihak sekolah," ungkap Condro.

Condro Kirono juga menjelaskan kronologi pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku.

Berita Rekomendasi

Menurutnya teknik serta cara pelaku membunuh korban terinspirasi dari film Rambo.

"Pelaku terbilang cerdas, ia melancarkan aksi pembunuhan tersebut setelah ia menonton film Rambo. Setelah pelaku menonton film Rambo tersebut, ia langsung membeli pisau di salah satu mini market, dengan alasan untuk membuat prakarya," papar Condro.

Baca: Krisna Dibunuh Temannya saat Tertidur Pulas, Tubuhnya Ditindih, Lehernya Ditikam

Baca: Gumpalan Sakit Hati Siswa SMA Taruna Nusantara yang Berujung Pembunuhan

Kapolda Jawa Tengah mengatakan dengan bukti luka tusukan di leher sedalam 8 cm pada korban, serta barang bukti lain berupa bercak darah di kaus pelaku, nota pembelian pisau dan sebilah pisau yang ditinggal di kamar mandi, membuat polisi mempunyai bukti yang cukup kuat untuk menjerat AMR dengan pasal 80 ayat 3 dan pasal 340 tentang pembunuhan berencana.

"Saat ini pelaku ditahan di Polresta Magelang, dan ditempatkan di lapas anak, karena masih dibawah umur, dan dikenakan hukuman maksimal 15 tahun penjara," ujar Condro. (gsk)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas