Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Sekolah di Medan Cemas Listrik Padam sementara Siswa Mengikuti UNBK

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Medan, H Simanjutak, cemas jika listrik padam saat pelaksaan ujian nasional berbasis komputer atau UNBK.

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Y Gustaman
zoom-in Kepala Sekolah di Medan Cemas Listrik Padam sementara Siswa Mengikuti UNBK
Tribun Medan/Jefri Susetio
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Hasban Ritonga melihat pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer atau UNBK di SMK Negeri 8 Medan, Jalan Dr Mansyur, Senin (3/4/2017). TRIBUN MEDAN/JEFRI SUSETIO 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 8 Medan, H Simanjutak, cemas jika listrik padam saat pelaksaan ujian nasional berbasis komputer atau UNBK.

"Kami sekolah sudah menyiapkan genset tapi enggak semua bisa dilayani bila padam listrik. Kami hanya punya genset kecil jadi dayanya terbatas," ujar Simanjuntak ditemui di sekolahnya, Senin (3/4/2017).

Dia berharap, PLN tidak memadamkan listrik. Apalagi, pihaknya sudah mengirimkan surat permohonan agar tidak ada pemadaman bergilir saat ujian berlangsung.

Ujian nasional dibagi tiga sesi. pertama pukul 07.30 WIB- 09.30 WIB. Kedua pukul 10.30 WIB-12.30 WIB, dan ketiga pukul 14.00 WIB-16.00 WIB.

Meski baru tahun pertama menggelar UNBK, dia optimistis pelaksanaan ujian tidak ada kendala.

"Kami tahun pertama mengikuti UNBK jadi persiapannya sesuai tuntutan harus memahami komputer. Kami sudah berupaya melakukan persiapan dengan bagus," kata dia.

BERITA TERKAIT

Ia menyampaikan, sebelum ujian pihak sekolah telah membekali siswa dengan les tambahan tujuannya agar tidak muncul kecemasan dalam diri siswa.

Agar lebih mantap dalam ujian kali ini sekolah sudah dua kali menggelar simulasi. Jumlah siswa SMK Negeri 8 yang mengikuti UNBK kali ini mencapai 471 orang.

Ada dua sekolah subrayon yang mengikuti UNBK di SMK Negeri 8 Medan yaitu SMK Budi Insani mencapai 17 siswa dan SMK Cipta Karya ada 18 siswa.

Sehingga total siswa yang mengikuti UNBK mencapai 506 jiwa. Mereka menggunakan 506 komputer dan ada lima komputer cadangan.

"UNBK lebih efisien jika dibandingkan ujian nasional berbasis kertas. Alasanya anak-anak tidak bisa mencontek dan enggak bisa mengejarkan soal dengan kalkulator," kata dia.

Menurut Simajuntak, pelaksanaan UNBK dapat melatih kejujuran lantaran para siswa tidak sempat mencontek dan setiap siswa diberikan soal ujian yang berbeda-beda.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas