Penyandang Duna Daksa Semangat Ikut Ujian Meski Kena Stroke
Stroke ringan yang menyerang Antonius Tamu Ama selama satu bulan terakhir tidak menyurutkan semangatnya untuk mengikuti UNBK.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Stroke ringan yang menyerang Antonius Tamu Ama selama satu bulan terakhir tidak menyurutkan semangatnya untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Sebagai penyandang tuna daksa, salah satu siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Atas Negeri, Kecamatan Kanatang, Sumba Timur ini, tetap bergabung bersama empat orang rekannya di ruang ujian, Senin (3/4/2017).
Ketika hendak masuk ke dalam ruang ujian, Antonius yang duduk di atas kursi roda itu, dibantu dan didorong oleh salah seorang temannya.
Penyakit stroke ringan yang menyerang sejak satu bulan terakhir itu, membuat Tamu Ama, agak kesulitan mengerjakan soal UN Bahasa Indonesia.
Saat hendak mengerjakan soal ujian, ia terlihat berusaha keras untuk menggerakkan tangan kanannya.
Antonius Tamu Ama mengatakan dia mengikuti UN karena ingin melanjutkan ke bangku pendidikan tinggi.
Hal ini yang menjadi alasan mengapa tetap semangat mengukuti ujian dalam kondisi sakit.
Baca: Buruh Angkut Dermaga Demo di Terminal Mirah Tanjung Perak Surabaya
"Kalau sudah sembuh nanti tahun depan saya kuliah. Tadi semua soal bisa dikerjakan hanya agak sulit itu yang pribahasa," katanya.
Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Atas Negeri Kanatang, Dominggus Mbadi menjelaskan, salah satu siswanya itu divonis menderita stroke ringan oleh dokter.
Hal ini baru terjadi sekitar satu bulan terakhir.
Pihak sekolah sudah menyarankan agar yang bersangkutan untuk menunda UN pada tahun depan. Namun Antonius Tamu Ama tetap menolak dan ingin mengikuti UN.
Antonius Tamu Ama merupakan salah satu siswa berprestasi di SLB Negeri Kanatang.
"Dia (Antonius Tamu Ama) sudah mengharumkan nama sekolah kami selama ini. Di bidang IT itu dia pernah juara harapan tiga tingkat nasional untuk desain grafis," tandasya. (Pos Kupang/John Taena)