Ibu Riyanto Berulangkali Pingsan: Ya Allah, Anakku Orang Baik-baik
Murni menyebut sepanjang hidupnya Riyanto jarang berselisih dengan orang lain. Sepengetahuannya, Riyanto tidak pernah punya musuh.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
"Teringat aku kemarin dia masih naik sepeda waktu pergi ke sekolah. Lewat dia di depan kedaiku. Anaknya baik, nurut dan nggak banyak bicara. Kalau pas lewat di depan kedai aku panggil pasti datang dia. Sering aku bungkuskan teh botol dalam plastik untuk dibawanya ke sekolah," ucap Murni.
Duka juga menyergap Susiani. Perempuan warga Pasar II Barat, Marelan, ini sempat menjerit- jerit histeris.
Dia memaksa masuk ke dalam rumah yang saat itu masih disterilkan oleh polisi.
"Saya mau lihat, Pak. Tolonglah, Pak. Itu keluargaku semuanya yang meninggal, Pak," kata Susiani sembari menangis keras.
Sejumlah orang lantas datang dan membawa Susiani ke satu rumah yang terletak persis di sebelah rumah Riyanto.
Baca: Balita Kinara Ditemukan di Kolong Ranjang, Orangtua dan Dua Kakaknya Tewas Dibunuh
"Dua hari lalu mereka datang ke rumahku. Ngantar kacang tanah, kebetulan saya dalam waktu dekat ini mau buat acara. Tapi waktu itu nggak ada mereka bilang apa-apa," kata dia.
Menurut Susiani, selama berada di rumahnya, baik Riyanto maupun Ariyani bersikap seperti biasa. Keduanya bahkan berjanji akan datang membantu hajatan.
"Ariyani itu masih terhitung kemenakan saya. Selama ini baik-baik saja. Nggak pernah cerita ada masalah. Saya nggak tahu kalau suaminya. Apa Ariyani nggak mau cerita kalau suaminya ada masalah saya nggak tahu. Pastinya sampai kemarin kayak nggak ada masalah. Tahu-tahu sudah begini. Terkejut sekali saya tadi, makanya sampai histeris. Tak menyangka sama sekali," katanya.
Polisi belum secara resmi memaparkan perihal dugaan motif pembunuhan. Namun Susiani menyangsikan latar belakangnya adalah perampokan sebagaimana dugaan awal yang mengemuka.
"Kalau saya mungkin dendam, ya. Ada orang yang dendam sama keluarga ini. Mungkin sama suaminya (Riyanto). Bukan perampokan. Memang lemarinya acak-acakan. Tapi nggak ada yang hilang. Perhiasan masih utuh. Kereta (sepeda motor) juga nggak diambil," ujarnya. (cr8/ray)